Sekjen Perindo Imbau Para Pejabat Tidak Korupsi

Senin, 02 November 2015 - 15:45 WIB
Sekjen Perindo Imbau Para Pejabat Tidak Korupsi
Sekjen Perindo Imbau Para Pejabat Tidak Korupsi
A A A
JAKARTA - Kasus korupsi makin hari makin banyak yang mencuat ke permukaan. Mayoritas aktor pelaku korupsi adalah para pejabat.

Sekjen Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Abdul Rofiq menilai, bukan hal aneh korupsi dilakukan para pejabat. Itu karena korupsi sudah jadi gaya hidup bagi sebagian pejabat.

"Saya melihat korupsi di Indonesia itu sudah menjadi gaya hidup. Bahkan seolah-olah bagi para pejabat itu kalau tidak korupsi tidak keren," kata Abdul Rofiq, Senin (2/11/2015).

Melihat kondisi itu, Perindo menurutnya sangat prihatin. Hal itu yang kemudian ingin dikikis. Persoalan korupsi ke depan ingin diselesaikan agar tak lagi jadi penyakit bangsa.

"Kita punya komitmen untuk mengembalikan satu citra politik yang sangat positif bahwa politik itu adalah pengabdian," ucapnya.

"Kita ingin mengajak kepada masyarakat bahwa masih ada harapan untuk bisa menumpas tuntas semua korupsi yang dilakukan oleh para pejabat dan budaya korupsi akan dikikis bersama-sama kalau kita bersatu untuk melakukan itu," jelas Abdul.

Disinggung soal penyebab maraknya kasus korupsi, Rofiq membenarkan salah satunya bersumber dari 'pembelajaran' di partai politik.

"Saya melihat korupsi yang terjadi hari ini itu memang pintu utamanya di parpol. Partai itu jadi pintu yang utama, bahkan memicu semua proses praktik-praktik korupsi," cetusnya.

Hal itu yang menurutnya akan dikikis oleh Perindo. Ia menegaskkan partainya akan memerangi korupsi dengan tegas.

"Bagi Partai Perindo no way. Kita tidak ada jalan memberikan ruang di partai ini untuk melakukan proses korupsi itu. Sehingga apapun yang dilakukan oleh partai ini tentu akan pro terhadap penuntasan korupsi," tegasnya.

Dalam penuntasan kasus korupsi, dia pun mencium adanya pergerakan tidak wajar dari para penguasa. Hal itu membuat korupsi semakin menjadi-jadi.

"Proses pemberantasan korupsi itu bercampur dengan kekuasaan. Politik menjadi bagian penentu dari permainan hukum ini. Sehingga itu yang membuat situasi pemberantasan korupsi itu tidak ada ujungnya. Karena semua kait-mengkait, antarkekuasaaan melakukan proses intervensi," paparnya.

Lalu apa yang harus dilakukan agar korupsi hilang dan pemberantasan korupsi saat ini berjalan tegas? "Kita ingin bangsa ini sehat. Tentu yang harus disehatkannya itu mentality-nya," tandas Abdul.

Pilihan:

Kubu Ical dan Agung Islah, Golkar Tegaskan Tetap di KMP
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2516 seconds (0.1#10.140)