Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi-JK Menurun
A
A
A
JAKARTA - Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurun. Hasil survei nasional Indo Barometer tentang kinerja setahun pemerintahan Jokowi-JK yang dirilis hari ini menyebutkan, 51,1% responden menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, jika dibandingkan survei enam bulan sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kerja Presiden Jokowi turun dari 57,5% ke 46,0% atau sekitar 11,5%.
"Ini harus diperhatikan oleh presiden," kata Qodari saat memberikan paparan terkait hasil survei nasional Indo Barometer tentang Keberhasilan dan Kegagalan Setahun Pemerintahan Jokowi-JK di bilangan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (8/10/2015).
Tak hanya Jokowi, tingakat kepuasan publik terhadap Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga menurun. Menurut Qodari, 52,9% responden menyatakan tidak puas. Jika dibandingkan survei enam bulan sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kepuasan kinerja JK turun sebesar 11,2%.
Menurunnya kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi tidak terjadi tanpa alasan. Qodari menambahkan, harga kebutuhan pokok mahal, melemahnya nilai tukar rupiah, naiknya harga BBM serta belum terbuktinya program visi-misi presiden menjadi penilaian utama masyarakat.
"Presiden Jokowi dianggap gagal mensejahterakan rakyat," tegas Qodari.
PILIHAN:
Lagi, Polisi Periksa Saksi Meringankan untuk Komisioner KY
Terserang Stroke, Sidang Mantan Kepala BPKS Ditunda
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, jika dibandingkan survei enam bulan sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kerja Presiden Jokowi turun dari 57,5% ke 46,0% atau sekitar 11,5%.
"Ini harus diperhatikan oleh presiden," kata Qodari saat memberikan paparan terkait hasil survei nasional Indo Barometer tentang Keberhasilan dan Kegagalan Setahun Pemerintahan Jokowi-JK di bilangan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (8/10/2015).
Tak hanya Jokowi, tingakat kepuasan publik terhadap Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga menurun. Menurut Qodari, 52,9% responden menyatakan tidak puas. Jika dibandingkan survei enam bulan sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kepuasan kinerja JK turun sebesar 11,2%.
Menurunnya kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi tidak terjadi tanpa alasan. Qodari menambahkan, harga kebutuhan pokok mahal, melemahnya nilai tukar rupiah, naiknya harga BBM serta belum terbuktinya program visi-misi presiden menjadi penilaian utama masyarakat.
"Presiden Jokowi dianggap gagal mensejahterakan rakyat," tegas Qodari.
PILIHAN:
Lagi, Polisi Periksa Saksi Meringankan untuk Komisioner KY
Terserang Stroke, Sidang Mantan Kepala BPKS Ditunda
(kri)