Megawati Sindir PPP dan PAN soal Pendompleng Kader PDIP?

Kamis, 12 Januari 2023 - 05:51 WIB
loading...
Megawati Sindir PPP dan PAN soal Pendompleng Kader PDIP?
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berpidato dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sindiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengenai adanya partai politik (parpol) yang mendompleng kadernya untuk Pilpres 2024 diyakini untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Sebab, dua parpol itu pernah menghadirkan kader PDIP yang juga menjabat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke acaranya.

“Soal Megawati menyindir partai lain, PPP kan pernah bilang banyak DPC-nya yang mendukung Ganjar menjadi capres, lalu kemudian PAN mengundang Ganjar di acara partainya, menurut saya Mega menyindir partai-partai itu,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo kepada SINDOnews, Rabu (11/1/2023).

Menurut dia, sindiran Megawati itu memiliki pesan. “Ya urusin aja partai lu sendiri, gitu kan, jangan ngomporin partai orang dengan mengajak kadernya untuk jadi capres, kalau mau ya pilih aja capresmu sendiri, menurut saya itu sih, sindirannya ke sana,” katanya.





Dia meyakini, sindiran Megawati itu bukan untuk Partai Nasdem. Sebab, Partai Nasdem telah memutuskan mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.

“Walaupun di awal-awal Nasdem memasukkan nama Ganjar ke bursa kan sudah jelas-jelas enggak gitu kan, walaupun dinamikanya kita lihat saja bagaimana Nasdem dengan Pak Anies Baswedan apakah segera terbentuk koalisi,” pungkasnya.

Diketahui, Ganjar pernah menghadiri Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) PPP Jawa Tengah di Hotel Arkenso, Kota Semarang, Minggu, 27 November 2022. Saat menghadiri acara itu, Ganjar Pranowo diteriaki Ganjar Presiden Indonesia.



Orang nomor satu di Jateng itu juga diteriaki Presiden Rambut Putih. “Pak Ganjar Presiden! Ganjar Pranowo Presiden 2024," teriak salah satu peserta Rapimwil PPP.

"Hidup Pak Ganjar Pranowo! Ganjar pilihan kita," sahut peserta Rapimwil PPP yang lainnya.

Ganjar diundang PPP menjadi pembicara untuk memaparkan materi dengan tema 'Memperkuat Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Global' kepada para peserta rapimwil yang datang dari seluruh daerah se-Jawa Tengah.



Selain itu, teriakan "Ganjar presiden, Erick Thohir Wapres" menggema di acara launching bakal calon anggota legislatif DPR RI PAN DPW Jawa Tengah yang dihelat di Semarang, Jumat, 2 Desember 2022. PAN Jawa Tengah memang merekomendasikan duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir untuk diusung capres dan cawapres.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan sempat menyinggung soal pemimpin berambut putih dan kerutan di wajah. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyebut dua ciri pemimpin yang memikirkan rakyat adalah rambutnya sampai memutih dan punya kerutan di wajah.

Sebelumnya, Megawati menyindir adanya parpol lain yang mengincar kader PDIP sebagai capres di Pilpres 2024. Sindiran itu disampaikan dalam acara HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Selasa, 10 Januari 2023.

“Saya sampai bilang ke Mbak Puan dan Mas Nanan, lucu ya orang berpolitik? Lho kok kayak gitu ya? Gimana sih maunya? Emangnya enggak punya kader sendiri?” ujar Megawati disoraki oleh seluruh kader PDIP dalam acara itu.

Kemudian, Mega pun meminta agar kader yang menyorakinya itu suaranya lebih keras lagi. Karena ia heran, kenapa parpol lain mau mendompleng atau menumpang kader PDIP. “Yang keras dong.. iya, ndompleng-ndompleng (menumpang)..,” ucapnya.

Bahkan, Presiden ke-5 RI ini sampai menanyakan langsung pada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenai aturan di Komisi Pemilihan Umum (KPU), apakah ada perubahan aturan soal pencalonan. Namun, Hasto menyampaikan tidak ada perubahan aturan pencalonan presiden dan wakil presiden (capres).

“Udah jelas aturannya yang bakal calon itu diusung, bukan pendukung, itu beda lho antara pengusung dan pendukung, oleh satu partai atau beberapa partai. Iya toh, aturannya ngono (begitu),” terang Mega.

Oleh karena itu, Megawati menyebut aneh dan gawat. Apakah parpol itu tidak punya kader, padahal jelas menghadapi pemilu semestinya juga dipersiapkan calonnya. Kalau tidak ada calon, lantas membangun partai itu apa tujuannya karena parpol itu adalah organisasi politik sehingga internal parpol harus mempersiapkan.

“Aneh-aneh wae, makannya sorry. Haduhh, gawat dah. Kan kalau kayak gini konotasinya sepertinya partai kayak enggak punya kader. Padahal jelas pemilu ada, calonnya harus ada. Pertanyaan saya, bikin partai itu untuk apa? Jangan lupa, partai itu organisasi parpol, internalnya harus mempersiapkan, saya enggak tahu kalau partai lain,” tukasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1138 seconds (0.1#10.140)