Megawati Sindir PPP dan PAN soal Pendompleng Kader PDIP?

Kamis, 12 Januari 2023 - 05:51 WIB
loading...
A A A
"Hidup Pak Ganjar Pranowo! Ganjar pilihan kita," sahut peserta Rapimwil PPP yang lainnya.

Ganjar diundang PPP menjadi pembicara untuk memaparkan materi dengan tema 'Memperkuat Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Global' kepada para peserta rapimwil yang datang dari seluruh daerah se-Jawa Tengah.



Selain itu, teriakan "Ganjar presiden, Erick Thohir Wapres" menggema di acara launching bakal calon anggota legislatif DPR RI PAN DPW Jawa Tengah yang dihelat di Semarang, Jumat, 2 Desember 2022. PAN Jawa Tengah memang merekomendasikan duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir untuk diusung capres dan cawapres.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan sempat menyinggung soal pemimpin berambut putih dan kerutan di wajah. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyebut dua ciri pemimpin yang memikirkan rakyat adalah rambutnya sampai memutih dan punya kerutan di wajah.

Sebelumnya, Megawati menyindir adanya parpol lain yang mengincar kader PDIP sebagai capres di Pilpres 2024. Sindiran itu disampaikan dalam acara HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Selasa, 10 Januari 2023.

“Saya sampai bilang ke Mbak Puan dan Mas Nanan, lucu ya orang berpolitik? Lho kok kayak gitu ya? Gimana sih maunya? Emangnya enggak punya kader sendiri?” ujar Megawati disoraki oleh seluruh kader PDIP dalam acara itu.

Kemudian, Mega pun meminta agar kader yang menyorakinya itu suaranya lebih keras lagi. Karena ia heran, kenapa parpol lain mau mendompleng atau menumpang kader PDIP. “Yang keras dong.. iya, ndompleng-ndompleng (menumpang)..,” ucapnya.

Bahkan, Presiden ke-5 RI ini sampai menanyakan langsung pada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenai aturan di Komisi Pemilihan Umum (KPU), apakah ada perubahan aturan soal pencalonan. Namun, Hasto menyampaikan tidak ada perubahan aturan pencalonan presiden dan wakil presiden (capres).

“Udah jelas aturannya yang bakal calon itu diusung, bukan pendukung, itu beda lho antara pengusung dan pendukung, oleh satu partai atau beberapa partai. Iya toh, aturannya ngono (begitu),” terang Mega.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2184 seconds (0.1#10.140)