Ketua KPK Minta AKBP Bambang Kayun Terbuka soal Aliran Dana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) Firli Bahuri berharap AKBP Bambang Kayun terbuka soal aliran dana suap dan gratifikasi, juga keterlibatan pihak lain dalam kasusnya. Bambang Kayun adalah oknum perwira Polri yang menjadi tersangka penerima suap dan gratifikasi.
"Kita berharap mudah-mudahan Pak BK bisa memberikan keterangan, termasuk juga ada keterangan lain-lain yang bisa membantu proses penyidikan ini," kata Ketua KPK, Firli Bahuri di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2023), malam.
KPK tidak menutup kemungkinan bakal menelusuri aliran uang suap dan gratifikasi maupun dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus Bambang Kayun. Aliran uang dan dugaan keterlibatan pihak lain bakal ditelisik saat proses penyidikan Bambang Kayun.
Kendati demikian, Firli enggan berspekulasi lebih jauh soal keterlibatan pihak lain dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi Bambang Kayun. Semuanya, kata Firli, tergantung perkembangan di penyidikan Bambang Kayun.
"Terkait apakah ada kemungkinan kasus ini terkait dengan pihak lain, maka kita tidak ingin berangan-angan apa ada pelaku lain. Tapi, ini akan mengikuti proses penyidikan karena sesungguhnya kita paham yang dimaksud dengan pelaku," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Firli menjelaskan bahwa penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik berdasarkan Undang-Undang mencari keterangan dan mengumpulkan bukti. Sehingga, dengan bukti itu, maka akan membuat terang suatu peristiwa pidana guna menemukan tersangkanya.
“Jadi kalau kita lihat dari rumusan penyidikan, maka tersangka itu sebenarnya terakhir setelah dilakukan pengumpulan pencarian keterangan dan bukti-bukti. Sehingga membuat terang suatu peristiwa pidana guna menemukan tersangka. Itu konsep yang sesungguhnya,” ujar dia.
KPK telah menetapkan oknum Perwira Polisi AKBP Bambang Kayun (BK) sebagai tersangka penerima suap dan gratifikasi. Bambang Kayun diduga menerima suap dan gratifikasi sebesar Rp56 miliar hingga mobil mewah.
Bambang Kayun disinyalir menerima suap sebesar Rp6 miliar ditambah satu mobil mewah dari tersangka Polri, Emilya Said (ES) dan Herwansyah (HW) secara bertahap. Emilya dan Herwansyah merupakan pasangan suami istri.
"Kita berharap mudah-mudahan Pak BK bisa memberikan keterangan, termasuk juga ada keterangan lain-lain yang bisa membantu proses penyidikan ini," kata Ketua KPK, Firli Bahuri di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2023), malam.
KPK tidak menutup kemungkinan bakal menelusuri aliran uang suap dan gratifikasi maupun dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus Bambang Kayun. Aliran uang dan dugaan keterlibatan pihak lain bakal ditelisik saat proses penyidikan Bambang Kayun.
Kendati demikian, Firli enggan berspekulasi lebih jauh soal keterlibatan pihak lain dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi Bambang Kayun. Semuanya, kata Firli, tergantung perkembangan di penyidikan Bambang Kayun.
"Terkait apakah ada kemungkinan kasus ini terkait dengan pihak lain, maka kita tidak ingin berangan-angan apa ada pelaku lain. Tapi, ini akan mengikuti proses penyidikan karena sesungguhnya kita paham yang dimaksud dengan pelaku," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Firli menjelaskan bahwa penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik berdasarkan Undang-Undang mencari keterangan dan mengumpulkan bukti. Sehingga, dengan bukti itu, maka akan membuat terang suatu peristiwa pidana guna menemukan tersangkanya.
“Jadi kalau kita lihat dari rumusan penyidikan, maka tersangka itu sebenarnya terakhir setelah dilakukan pengumpulan pencarian keterangan dan bukti-bukti. Sehingga membuat terang suatu peristiwa pidana guna menemukan tersangka. Itu konsep yang sesungguhnya,” ujar dia.
KPK telah menetapkan oknum Perwira Polisi AKBP Bambang Kayun (BK) sebagai tersangka penerima suap dan gratifikasi. Bambang Kayun diduga menerima suap dan gratifikasi sebesar Rp56 miliar hingga mobil mewah.
Bambang Kayun disinyalir menerima suap sebesar Rp6 miliar ditambah satu mobil mewah dari tersangka Polri, Emilya Said (ES) dan Herwansyah (HW) secara bertahap. Emilya dan Herwansyah merupakan pasangan suami istri.