BNPB: 851 Orang Meninggal Akibat Bencana Alam Sepanjang 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) mencatat sebanyak 3.522 kali bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang 2022. Akibat bencana alam, sebanyak 851 orang meninggal dunia.
"Sampai tanggal 31 Desember 2022 tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 3.522 kejadian," tulis keterangan BNPB, Minggu (1/1/2023).
Adapun kejadian bencana alam yang mendominasi adalah cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor. Rinciannya, bencana banjir terjadi sebanyak 1.520 kali, cuaca ekstrem 1.057 kali, dan tanah longsor 634 kali.
Sementara itu gempa bumi terjadi sebanyak 28 kali, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 252 kali, gelombang pasang dan abrasi 26 kali, kekeringan 4 kali, erupsi gunung berapi 1 kali.
"Dari dampak bencana alam tersebut menimbulkan korban meninggal dunia 851 jiwa, hilang 46 jiwa, 8.726 luka-luka dan terdampak dan mengungsi 5.423.652 jiwa," ujarnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan tren bencana alam pada 2022 ini merupakan hidrometeorologi basah, dan terjadi hampir di seluruh pulau yang ada Indonesia.
"Dominannya di 2022 kita hidrometeorologi basah sehingga ini menjadi perhatian kita karena tren ini juga kemudian terjadi di 2022," jelasnya dalam konferensi pers, beberapa waku lalu.
"Sampai tanggal 31 Desember 2022 tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 3.522 kejadian," tulis keterangan BNPB, Minggu (1/1/2023).
Adapun kejadian bencana alam yang mendominasi adalah cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor. Rinciannya, bencana banjir terjadi sebanyak 1.520 kali, cuaca ekstrem 1.057 kali, dan tanah longsor 634 kali.
Sementara itu gempa bumi terjadi sebanyak 28 kali, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 252 kali, gelombang pasang dan abrasi 26 kali, kekeringan 4 kali, erupsi gunung berapi 1 kali.
"Dari dampak bencana alam tersebut menimbulkan korban meninggal dunia 851 jiwa, hilang 46 jiwa, 8.726 luka-luka dan terdampak dan mengungsi 5.423.652 jiwa," ujarnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan tren bencana alam pada 2022 ini merupakan hidrometeorologi basah, dan terjadi hampir di seluruh pulau yang ada Indonesia.
"Dominannya di 2022 kita hidrometeorologi basah sehingga ini menjadi perhatian kita karena tren ini juga kemudian terjadi di 2022," jelasnya dalam konferensi pers, beberapa waku lalu.
(cip)