Hebat! Bocah Penggembala Kambing Ini Tembus Akmil, Melesat Jadi Jenderal Bintang 4
loading...
A
A
A
“Wismoyo menjadi komandan makelar karcis. Dengan predikat itu. Wismoyo hampir sering berkelahi dengan pembeli karcis yang merasa keberatan karena harga terlalu mahal,” tulis Disjarah AD.
Lulus SMP dia melanjutkan pendidikan menengah di SMAN 1 Semarang. Lulus pada 1960, remaja beralis tebal ini sebenarnya diminta masuk perguruan tinggi oleh orangtuanya. Pada zaman itu, lazimnya orang tua yang menentukan ke mana anak harus melanjutkan pendidikan. Tetapi Wismoyo punya pilihan lain. Dia bulat ingin menjadi tentara.
Bukan apa-apa, sejak kecil Wismoyo kagum dan bangga dengan tentara. Dalam benaknya, mereka sangat gagah dan patriotik karena berjuang membela Tanah Airnya. Lebih dari itu, sang paman (adik dari ibu) merupakan rekan seperjuangan gerilya Bambang Soegeng. Kelak Bambang Soegeng menjadi letnan jenderal dan diangkat sebagai KSAD ke-3 (22 Desember 1952 - 8 Mei 1955).
Tanpa pikir panjang Wismoyo mendaftar Akademi Militer Nasional (AMN) saat dibuka pendaftaran pada 28 Juli 1960. Semua tes dilalui dengan lancar. Apalagi seleksi jasmani atau kesamaptaan, Wismoyo melalui dengan relatif mudah karena fisiknya terasah sejak kecil. Pendidikan demi pendidikan dilaluinya penuh semangat hingga lulus pada 1963.
KSAD periode 1993-1995 Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menyapa siswa SMA Taruna Nusantara beberapa tahun silam. Wismoyo ternyata pernah menjadi makelar karcis bioskop saat SMP. Foto/dok. SMA Taruna Nusantara.
Karier Emas Jenderal Kopassus
Penempatan pertama Wismoyo setelah resmi berpangkat letnan dua yakni komandan peleton Batalyon 3/Menparkoad. Untuk diketahui, Menparkoad singkatan dari Resimen Para Komando Angkatan Darat atau biasa juga disebut RPKAD yang merupakan pasukan elite AD. Dalam perjalanan sejarah RPKAD bermetamorfosis menjadi Kopassandha dan kemudian Kopassus.
Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Wismoyo. Saat menjadi Danton Yon 3 itu, komandan resimennya yaitu Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo. Berbagai penugasan mewarnai perjalanan karier Wismoyo.
Lulus SMP dia melanjutkan pendidikan menengah di SMAN 1 Semarang. Lulus pada 1960, remaja beralis tebal ini sebenarnya diminta masuk perguruan tinggi oleh orangtuanya. Pada zaman itu, lazimnya orang tua yang menentukan ke mana anak harus melanjutkan pendidikan. Tetapi Wismoyo punya pilihan lain. Dia bulat ingin menjadi tentara.
Bukan apa-apa, sejak kecil Wismoyo kagum dan bangga dengan tentara. Dalam benaknya, mereka sangat gagah dan patriotik karena berjuang membela Tanah Airnya. Lebih dari itu, sang paman (adik dari ibu) merupakan rekan seperjuangan gerilya Bambang Soegeng. Kelak Bambang Soegeng menjadi letnan jenderal dan diangkat sebagai KSAD ke-3 (22 Desember 1952 - 8 Mei 1955).
Tanpa pikir panjang Wismoyo mendaftar Akademi Militer Nasional (AMN) saat dibuka pendaftaran pada 28 Juli 1960. Semua tes dilalui dengan lancar. Apalagi seleksi jasmani atau kesamaptaan, Wismoyo melalui dengan relatif mudah karena fisiknya terasah sejak kecil. Pendidikan demi pendidikan dilaluinya penuh semangat hingga lulus pada 1963.
KSAD periode 1993-1995 Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menyapa siswa SMA Taruna Nusantara beberapa tahun silam. Wismoyo ternyata pernah menjadi makelar karcis bioskop saat SMP. Foto/dok. SMA Taruna Nusantara.
Karier Emas Jenderal Kopassus
Penempatan pertama Wismoyo setelah resmi berpangkat letnan dua yakni komandan peleton Batalyon 3/Menparkoad. Untuk diketahui, Menparkoad singkatan dari Resimen Para Komando Angkatan Darat atau biasa juga disebut RPKAD yang merupakan pasukan elite AD. Dalam perjalanan sejarah RPKAD bermetamorfosis menjadi Kopassandha dan kemudian Kopassus.
Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Wismoyo. Saat menjadi Danton Yon 3 itu, komandan resimennya yaitu Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo. Berbagai penugasan mewarnai perjalanan karier Wismoyo.