Program Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula dan Masa Depan Dosen

Jum'at, 23 Desember 2022 - 07:43 WIB
loading...
Program Peningkatan...
Ruchman Basori (Foto: Ist)
A A A
Ruchman Basori
Kasubdit Ketenagaan, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Ditjen Pendidikan Islam, Ketua Project Management Unit (PMU) Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), Kementerian Agama RI

DANIEL Irvin "Dan" Rather, Jr, seorang wartawan dan mantan jangkar berita CBS Evening News pernah mengatakan: “The dream begins with a teacher who believes in you, who tugs and pushes and leads you to the next plateau, sometimes poking you with a sharp stick called “truth.”.

Mimpi berawal dari seorang guru yang memercayaimu, yang menarik, mendorong, membawamu ke dataran tinggi, kadang ia menusukmu dengan tombak tajam bernama, “kebenaran.”

Tantangan dosen kian hari kian kompleks. Kapasitas dan kualitas menjadi sesuatu yang tak boleh ditawar di era persaingan. Dalam konteks ketenagaan disebut kompetensi. Kompetensi sumber daya manusia (SDM) menjadi kata kunci dalam konteks pembangunan berkelanjutan dan menyiapkan generasi Emas Indonesia 2045.

Baca Juga: koran-sindo.com

Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) memuat pola pembangunan yang mencakup 3 pilar utama, pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan serta pilar hukum dan tata-kelola. Pilar pembangunan sosial memiliki 5 tujuan: mengakhiri kemiskinan; menghilangkan kelaparan, membangun kehidupan yang sehat dan sejahtera; menjamin kualitas pendidikan yang inklusif; mencapai kesetaraan gender.

Pendidikan dengan berbagai ragamnya dari mulai dasar hingga pendidikan tinggi, menjadi kata kunci untuk melakukan perubahan sosial dan keumatan. Apalagi dalam konteks pendidikan Islam yang ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat pendidikan Islam dunia.

Saat ini, Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) akan memulai langkah sejarah untuk peningkatakan kapasitas dan kualitas dosen, yatu kegiatan Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP). PKDP didesain untuk meningkatkan kualitas dosen dalam beberapa kompetensi.

Pertama, kompetensi paedagogik, yaitu keterampilan merencanakan pembelajaran, keterampilan metodologis, keterampialn memilih media pembelajaran, penciptaaan suasana dan tradisi pembelajaran hingga keterampilan melaksanakan evaluasi.

Kompetensi pendidikan dan pembelajaran (paedagogik) menjadi kompetensi utama yang harus dimiliki dosen. Karena ia berperan sebagai sumber ilmu pengetahuan sekaligus harus pintar untuk transfer of knowledge. Seorang dosen bertugas untuk mengajar, penyambung lidah pelbagai ilmu kepada para mahasiswanya.

Disadari tidak semua dosen berlatar belakang program studi ilmu tarbiyah dan keguruan, karenanya ketika menjadi dosen dari pelbagai prodi sesuai dengan kurikulum yang ada di PTKI, harus dibekali dengan ilmu didaktik-methodik. Hal ini menjadi keniscayaan.

Kedua, kompetensi wawasan kebangsaan dan moderasi beragama. Kompetensi ini bermaksud untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan moderasi beragama bagi para dosen. Para dosen pemula diharapkan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat dan semangat dan nilai-nilai keagamaan yang inklusif, moderat dan damai.

Ketiga, kompetensi kepenulisan karya ilmiah. Dosen pemula tidak boleh melupakan tugas akademik, berupa kemampuan melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah, agar nantinya dapat memerankan diri menajamkan tugas-tugas Tri dharma perguruan tinggi yaitu aspek penelitian.

Keempat, Kompetensi wawasan global dan tantangan kekinian. Kemampuan mencandra hari esok, peluang dan tantangan dosen harus dikuasi apalagi di era disrupsi, sebagai konsekuensi munculnya era yang disebut Revolusi Industri 4,0 dan era Society 5.0.

Langkah Strategis-Historis
Tahun 2022 adalah momentum historis, langkah sejarah bagi penataan kualitas dosen di lingkungan Kementerian Agama, yang kini tersebar di 850 PTKI dan 59 di antaranya adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Mengapa dosen pemula? Dosen pemula di sini adalah dosen baru yang berada kira-kira di bawah lima tahun berkhidmah dan dosen mutasi dari semula menjadi tenaga kependidikan atau pegawai pada birokrasi kementerian/lembaga/dinas. Dengan profesi baru menjadi dosen tentu tugas dan fungsinya berbeda, dari semula menjadi tenaga administrator kini berubah menjadi fungsional dosen.

Kegiatan PKDP direncanakan diikuti oleh 1.700 orang yang merupakan peserta sertifikasi dosen pada tahun anggaran 2022. Diselenggarakan kolaborasi antara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dengan Balitbang dan Diklat, atas pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Kegiatan secara resmi dibuka pada Senin 19 Desember 2022.

Dalam pelaksanaannya Kemenag menggandeng Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) di 17 UIN se-Indonesia dengan total 48 angkatan dengan masing-masing angkatan 40 orang. Dalam sejarah pelatihan dosen ini adalah kegiatan pertama yang melibatkan banyak unsur dan berdimensi masa depan (futuristik).

Pelaksanaan program PKDP akan berlangsung secara blanded system, yaitu 5 hari secara offline dan 57 hari secara online yang keseluruhannya meliputi 200 jam pelatihan. Adapun tempat pelaksanaan berada di 15 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Kita ingin para dosen tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang profesional, berwawasan kebangsaan dan moderasi beragama yang kuat serta pandai mencandra masa depan dengan ketrampilan-ketrampilan yang unggul dan solutif bagi dunia PTKI. Wajah PTKI adalah wajah Indonesia dan wajah Indonesia ditentukan oleh salah satunya oleh PTKI.

Tulisan ini akan saya akhiri dengan kalimat yang indah oleh Jacques Barzun tentang peran dosen untuk kemanfaatan masa depannya; “Dalam mengajar, kau tidak bisa mengetahui buah hasilnya dalam sehari. Tidak bisa dilihat dan tetap begitu, mungkin (terlihat hasilnya) dua puluh tahun lagi”. Wallahu a'lam bi al-shawab.

(bmm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1559 seconds (0.1#10.140)