MPR Nilai Perlunya Mencatat Gagasan Besar Ratu Kalinyamat dalam Arsip Nasional

Rabu, 21 Desember 2022 - 22:56 WIB
loading...
A A A
"Di Jepara Ratu Kalinyamat memang merupakan tokoh sentral di masa itu yang terlihat pada upacara tradisi dalam rangka hari jadi Jepara dan upacara menjelang Ramadan," ujarnya.

Sehingga fakta-fakta perjuangan Ratu Kalinyamat, kata Siti, perlu dinasionalkan karena sepak terjang Ratu Jepara di pertengahan abad ke-16 berdimensi ekonomi, politik, sosial dan budaya yang sangat penting dalam membangun nilai-nilai kebangsaan setiap anak bangsa.

Pakar Sejarah dari Universitas Negeri Malang Daya Negri Wijaya menyayangkan dalam historiografi nasional Ratu Kalinyamat tidak banyak dibahas. Literasi terkait perjuangan Ratu Kalinyamat pun tidak banyak dijumpai. Padahal historiografi Portugis sering menyebut Rainha de Jepara sebagai momok yang mengancam eksistensi Malaka yang ketika itu dikuasai Portugis.

"Serangan Jepara ke Malaka meninggalkan banyak bukti catatan dari Portugis terkait aliansi Jawa-Melayu yang menghambat Portugis. Ratu Kalinyamat memiliki visi global untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Tentu saja perjuangan Ratu Kalinyamat itu menginspirasi kita sebagai bangsa yang berdaulat," kata Daya.

Sejarawan Universitas Diponegoro, Alamsyah berpendapat arsip merupakan rekaman peristiwa atau kejadian yang diciptakan atau diterima lembaga negara. Sehingga posisi arsip penting dan menjadi yang utama agar perjuangan Ratu Kalinyamat menjadi memori kolektif bangsa.

"Lewat sumber-sumber tradisional yang kita miliki, mampu memaknai sepak terjang Ratu Kalinyamat di masanya. Penguatan sumber-sumber primer masih diperlukan dalam rangka mengakselerasi agar perjuangan Ratu dari Jepara itu menjadi memori kolektif setiap anak bangsa," katanya.

Ahli Bahasa Cina Universitas Indonesia (UI) Nita Madona Sulanti berpendapat, kurangnya tradisi mencatat di masa lalu dampaknya tidak hanya terhadap bukti-bukti perjuangan Ratu Kalinyamat saja, tetapi juga berdampak pada banyak bukti sejarah di nusantara. Budaya Nusantara bahkan banyak tercatat di ensiklopedia Tiongkok seperti Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Demak dan Jepara.

"Dengan usaha arsip nasional dalam membangun memori kolektif bangsa, hal itu merupakan langkah yang bagus untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa kepada setiap warga negara," ucapnya.
(mhd)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2177 seconds (0.1#10.140)