MPR Nilai Perlunya Mencatat Gagasan Besar Ratu Kalinyamat dalam Arsip Nasional

Rabu, 21 Desember 2022 - 22:56 WIB
loading...
A A A
Anggota Komisi II DPR RI Aminurokhman berpendapat, nama besar Ratu Kalinyamat telah melekat dalam memori kolektif masyarakat. Memori kolektif bangsa sangat berperan dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme setiap anak bangsa.

"Arsip memori kolektif bangsa memiliki banyak peran, antara lain merupakan endapan sejarah perjuangan bangsa, menjaga stabilitas dan keamanan bangsa dan salah satu sarana pencarian identitas bangsa," paparnya.

Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Imam Gunarto mengakui Indonesia memiliki banyak cerita kepahlawanan, tetapi kurang bukti. Kondisi itu terjadi karena masyarakat suka bicara, namun kurang dalam mencatat. Sehingga bangsa ini harus terus menggali fakta sejarah untuk membuktikan kebenaran cerita-cerita di masa lalu.

"Perjuangan Ratu Kalinyamat merupakan modal besar memori kolektif bagi perjalanan bangsa ini, terutama terkait gagasan poros maritim yang digagas Ratu Jepara itu," ujarnya.

Menurut Imam, di Arsip Nasional ada bukti-bukti bahwa konsep pertahanan wilayah kerajaan di Nusantara berorientasi pada kawasan maritim. Kondisi itu berubah sejak Belanda menjajah Indonesia. Sejak Gubernur Hindia Belanda Herman Willem Daendels membangun jalan sepanjang Pulau Jawa pola pertahanan wilayah ketika itu beralih menjadi berorientasi ke daratan.

"Bukti-bukti tentang pola pertahanan berorientasi maritim pada masa kerajaan Nusantara harus diperjuangkan dengan baik. Perjuangan Ratu Kalinyamat merupakan momentum bagi kearsipan nasional untuk menggali sejarah maritim bangsa ini," ucapnya.

Pakar Sejarah Indonesia Kuno Siti Maziyah berpendapat Ratu Kalinyamat baru dipahami secara lokal oleh masyarakat Jepara dan belum menjadi pengetahuan masyarakat luas. Jepara di bawah pemerintahan Ratu Kalinyamat, memiliki pelabuhan yang ramai, karena Jepara ketika itu merupakan pusat perdagangan di Nusantara dan mancanegara.

"Sehingga, Ratu Kalinyamat ketika itu bukan hanya Ratu yang memimpin Jepara, tetapi juga memiliki hubungan diplomatik dengan banyak kerajaan mancanegara, dan menguasai jalur perdagangan yang ramai," kata Siti.



Menurut Siti, peninggalan arkeologi di pertengahan abad ke-16 di masa Ratu Kalinyamat memperlihatkan hubungan kerajaan Jepara dengan kerajaan Tiongkok yang erat, yang ditandai dengan ornamen bunga di beberapa benda-benda peninggalan di masa itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1292 seconds (0.1#10.140)