Pascaerupsi, Semeru Alami 18 Kali Gempa Letusan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gunung Semeru dilaporkan mengalami 18 kali gempa letusan pascaerupsi, Senin (19/12/2022) pagi. Informasi ini dibagikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"18 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-23 mm, dan lama gempa 48-132 detik. 10 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 30-61 detik. 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 10-32 mm, S-P 24-43 detik dan lama gempa 66-141 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru , Mukdas Sofian lewat laman resmi PVMBG.
Diketahui, Senin ini Gunung Semeru mengalami erupsi sebanyak dua kali yakni pada pukul 05.16 WIB dan pukul 07.03 WIB. Erupsi pertama dengan tinggi kolom letusan teramati setinggi 400 meter dan erupsi kedua dengan tinggi kolom 700 meter di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," ucap Mukdas.
Baca juga: Temuan Mengejutkan Usai Gunung Semeru Meletus
Sementara itu, saat ini masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," jelas Mukdas.
Selain itu Mukdas mengatakan, masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tutupnya.
"18 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-23 mm, dan lama gempa 48-132 detik. 10 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-8 mm, dan lama gempa 30-61 detik. 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 10-32 mm, S-P 24-43 detik dan lama gempa 66-141 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru , Mukdas Sofian lewat laman resmi PVMBG.
Diketahui, Senin ini Gunung Semeru mengalami erupsi sebanyak dua kali yakni pada pukul 05.16 WIB dan pukul 07.03 WIB. Erupsi pertama dengan tinggi kolom letusan teramati setinggi 400 meter dan erupsi kedua dengan tinggi kolom 700 meter di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," ucap Mukdas.
Baca juga: Temuan Mengejutkan Usai Gunung Semeru Meletus
Sementara itu, saat ini masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," jelas Mukdas.
Selain itu Mukdas mengatakan, masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tutupnya.
(maf)