Tsunami Besar yang Pernah Melanda Indonesia, Nomor 4 Menewaskan Lebih dari 230 Ribu Orang
loading...
A
A
A
Pada 17 Juli 2006, rentetan gempa melanda pantai selatan Pulau Jawa. Sesaat setelah gempa, terjadi gelombang tsunami setinggi 2-4 meter. Permukiman di kawasan pantai di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta tersapu gelombang tsunami. Berdasarkan data BMKG, gempa di wilayah pesisir Pangandaran terjadi pada pukul 15.19 WIB dengan magnitudo 6,8. Pusat gempa berada di selatan Pantai Pameungpeuk dengan jarak kurang lebih 150 kilometer dan kedalaman 30 kilometer. Tempat ini merupakan zona pertemuan dua lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia pada kedalaman kurang dari 30 km. Akibat gempa dan tsunami ini, sebanyak 668 orang meninggal, 65 orang hilang, dan hampir seribu orang mengalami luka-luka.
4. Tsunami Aceh 2004
Tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 tentu masih segar dalam ingatan kita. Pasalnya, gelombang setinggi 30 meter itu tak hanya meluluhlantakkan Aceh, tapi juga berdampak ke sejumlah negara lainnya. Tsunami ini terjadi setelah didahului oleh gempa dangkal berkekuatan magnitudo 9,1-9,3. Peristiwa gempa dan tsunami Aceh merenggut nyawa sekitar 170.000 orang. Jika ditotal dengan korban di negara-negara lain, diperkirakan sekitar 230.000 meninggal dunia. Kerugian akibat bencana tersebut ditaksir mencapai Rp42,7 triliun.
5. Tsunami Kepulauan Banggai 2000
Gempa di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah pada tahun 2000 menimbulkan bencana tsunami. Gempa bumi dengan kekuatan 6,5 SR ini terjadi pada 4 Mei 2000 pukul 12.21 WITA. Survei Geologi Amerika Serikat melaporkan bahwa gempa berkekuatan 7,6 Mw. Pusat gempa di laut, berada sekitar 38 kilometer timur laut Kota Salakan, ibu kota Kabupaten Kepulauan Banggai. Gempa ini juga disertai gelombang tsunami lokal setinggi 3 meter di wilayah Kecamatan Totikum. Dilaporkan pula, gempa susulan terjadi sembilan kali. Akibat bencana ini, setidaknya 54 orang tewas dan lebih dari 264 orang mengalami luka-luka. Selain itu, sebanyak 19.378 unit rumah rusak, 580 bangunan pemerintahan dan umum rusak, serta 475 sekolah dan 349 tempat ibadah.
6. Tsunami Banyuwangi 1994
Banyuwangi juga pernah merasakan dahsyatnya bencana alam tsunami. Bencana tersebut terjadi pada Jumat, 3 Juni 1994, sekitar pukul 02.00 WIB. Tsunami menyapu sejumlah permukiman di beberapa pantai, seperti di pantai Rajegwesi, Pancer, Pulau Merah, Lampon, dan pantai Grajagan. Hunian penduduk, toko, dan kapal-kapal nelayan yang bersandar banyak yang hancur dan bersisa puing-puing saja.
Tercatat di BMKG, tsunami Banyuwangi tahun 1994 tersebut dipicu oleh gempa tektonik bermagnitudo 7,8 di Samudera Hindia. Dengan kedalaman yang cukup dangkal, yakni 18 kilometer di bawah laut. Gempa tersebut menimbulkan gelombang tsunami setinggi 13,9 meter sehingga menelan 250 orang meninggal, 127 orang hilang, 423 luka. Sementara, 1.500 rumah rusak dan 278 perahu rusak dan hilang.
7. Tsunami Flores 1992
Gempa bumi berkekuatan 7,8 SR di lepas pantai Flores terjadi pada 12 Desember 1992 pukul 13.29 WITA. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 36 meter yang menewaskan setidaknya 2.100 jiwa, 500 orang hilang, 447 orang luka-luka, dan 5.000 orang lainnya mengungsi.
4. Tsunami Aceh 2004
Tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 tentu masih segar dalam ingatan kita. Pasalnya, gelombang setinggi 30 meter itu tak hanya meluluhlantakkan Aceh, tapi juga berdampak ke sejumlah negara lainnya. Tsunami ini terjadi setelah didahului oleh gempa dangkal berkekuatan magnitudo 9,1-9,3. Peristiwa gempa dan tsunami Aceh merenggut nyawa sekitar 170.000 orang. Jika ditotal dengan korban di negara-negara lain, diperkirakan sekitar 230.000 meninggal dunia. Kerugian akibat bencana tersebut ditaksir mencapai Rp42,7 triliun.
5. Tsunami Kepulauan Banggai 2000
Gempa di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah pada tahun 2000 menimbulkan bencana tsunami. Gempa bumi dengan kekuatan 6,5 SR ini terjadi pada 4 Mei 2000 pukul 12.21 WITA. Survei Geologi Amerika Serikat melaporkan bahwa gempa berkekuatan 7,6 Mw. Pusat gempa di laut, berada sekitar 38 kilometer timur laut Kota Salakan, ibu kota Kabupaten Kepulauan Banggai. Gempa ini juga disertai gelombang tsunami lokal setinggi 3 meter di wilayah Kecamatan Totikum. Dilaporkan pula, gempa susulan terjadi sembilan kali. Akibat bencana ini, setidaknya 54 orang tewas dan lebih dari 264 orang mengalami luka-luka. Selain itu, sebanyak 19.378 unit rumah rusak, 580 bangunan pemerintahan dan umum rusak, serta 475 sekolah dan 349 tempat ibadah.
6. Tsunami Banyuwangi 1994
Banyuwangi juga pernah merasakan dahsyatnya bencana alam tsunami. Bencana tersebut terjadi pada Jumat, 3 Juni 1994, sekitar pukul 02.00 WIB. Tsunami menyapu sejumlah permukiman di beberapa pantai, seperti di pantai Rajegwesi, Pancer, Pulau Merah, Lampon, dan pantai Grajagan. Hunian penduduk, toko, dan kapal-kapal nelayan yang bersandar banyak yang hancur dan bersisa puing-puing saja.
Tercatat di BMKG, tsunami Banyuwangi tahun 1994 tersebut dipicu oleh gempa tektonik bermagnitudo 7,8 di Samudera Hindia. Dengan kedalaman yang cukup dangkal, yakni 18 kilometer di bawah laut. Gempa tersebut menimbulkan gelombang tsunami setinggi 13,9 meter sehingga menelan 250 orang meninggal, 127 orang hilang, 423 luka. Sementara, 1.500 rumah rusak dan 278 perahu rusak dan hilang.
7. Tsunami Flores 1992
Gempa bumi berkekuatan 7,8 SR di lepas pantai Flores terjadi pada 12 Desember 1992 pukul 13.29 WITA. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 36 meter yang menewaskan setidaknya 2.100 jiwa, 500 orang hilang, 447 orang luka-luka, dan 5.000 orang lainnya mengungsi.