Kepercayaan Publik pada Polri Naik Lagi, Mantan Sekjen PBNU: Bukti Kerja Keras Kapolri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri kembali meningkat dalam dua bulan terakhir sebagaimana hasil survei Indikator Politik Indonesia. Menurut Sekjen PBNU Periode 2015-2021, Helmy Faishal Zaini, meningkatnya kembali kepercayaan publik terhadap Polri merupakan wujud nyata kerja keras Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Saya kira Pak Sigit bekerja keras. Dengan meningkatnya survei itu menunjukan bahwa langkah-langkah di kepolisian itu signifikan. Saya menyatakan apresiasi kepada Kapolri yang bekerja keras kembali mendapatkan kepercayaan publik," kata Helmy saat dihubungi di Jakarta, Jumat (9/12/2022).
Helmy mengatakan, kebijakan dan langkah Kapolri untuk kembali meraih kepercayaan publik sudah tepat. Karena itu, Kapolri mampu dengan cepat mengembalikan kepercayaan publik yang menurun setelah sejumlah peristiwa yang menerpa Korps Bhayangkara, khususnya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo.
Baca juga: Kepercayaan Publik Terhadap Polri Mulai Membaik
"Harapan kita tetap on the right track, untuk terima segala macam masukan dan mendekati, merangkul tokoh masyarakat, untuk meminta petunjuk. Saya rasa itu langkah bijaksana," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal di Kabinet Indonesia Bersatu II ini.
Untuk diketahui, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang dilakukan pada 30 Oktober hingga 5 November 2022 terhadap warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling terhadap sampel sebanyak 1.220 orang. Margin of error survei sekitar ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasilnya, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri terus menguat. Pada Agustus 2022, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri hanya 54,4%, sementara pada November 2022 menjadi 60,5%. Kepercayaan terhadap kepolisian sebelumnya disebut menurun tajam karena kasus besar Ferdy Sambo.
"Saya kira Pak Sigit bekerja keras. Dengan meningkatnya survei itu menunjukan bahwa langkah-langkah di kepolisian itu signifikan. Saya menyatakan apresiasi kepada Kapolri yang bekerja keras kembali mendapatkan kepercayaan publik," kata Helmy saat dihubungi di Jakarta, Jumat (9/12/2022).
Helmy mengatakan, kebijakan dan langkah Kapolri untuk kembali meraih kepercayaan publik sudah tepat. Karena itu, Kapolri mampu dengan cepat mengembalikan kepercayaan publik yang menurun setelah sejumlah peristiwa yang menerpa Korps Bhayangkara, khususnya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo.
Baca juga: Kepercayaan Publik Terhadap Polri Mulai Membaik
"Harapan kita tetap on the right track, untuk terima segala macam masukan dan mendekati, merangkul tokoh masyarakat, untuk meminta petunjuk. Saya rasa itu langkah bijaksana," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal di Kabinet Indonesia Bersatu II ini.
Untuk diketahui, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang dilakukan pada 30 Oktober hingga 5 November 2022 terhadap warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling terhadap sampel sebanyak 1.220 orang. Margin of error survei sekitar ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasilnya, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri terus menguat. Pada Agustus 2022, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri hanya 54,4%, sementara pada November 2022 menjadi 60,5%. Kepercayaan terhadap kepolisian sebelumnya disebut menurun tajam karena kasus besar Ferdy Sambo.
(abd)