Ditutup Bedah Buku Diplomasi Santri, Tegalboto Memanggil Siap Menggebrak di Jilid Ketiga
loading...
A
A
A
Menambah keseruan acara, moderator juga melemparkan kuis kepada mahasiswa dengan hadiah buku. Dua mahasiswa jurusan Hubungan Internasional FISIP berhasil menjawab pertanyaan dengan benar dan berhak mendapatkan buku dan hadiah berupa uang Rp100.000 dari pembicara Ikhsan Abdullah.
Di akhir acara sebagai closing statement, ketiga pembicara berpesan agar para mahasiswa rajin menulis, baik menulis opini di media massa maupun menulis buku. Karena karya tulis adalah pesan abadi yang akan terus dikenal oleh para pendahulu kita meski penulisnya sudah tiada.
Sedangkan Ikhsan Abdullah yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat menegaskan bahwa buku ini mengingatkan kepada kita bahwa peran santri tidak bisa diremehkan dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. "Santri sudah memiliki peran besar sejak sebelum Republik Indonesia ada. Dan akan terus eksis hingga akhir nanti," ucap Ikhsan.
Koordinator TM2, Bambang Asrini Widjanarko mengucapkan syukur atas kelancaran rangkaian acara selama tiga hari berturut turut. Yakni Coaching Clinic Jurnalistik, Seminar Inovasi Desa, Seminar Industrial Farming, Kompetisi Tiktok, dan Bedah Buku Diplomasi Santri sebagai penutup.
"Kami mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam kegiatan TM2 ini. Semoga di kegiatan TM3 tahun ke depan akan lebih baik lagi dengan kegiatan yang lebih dahsyat dan menggebrak. Terima kasih atas dukungan semua pihak, pimpinan Unej, pimpinan Kauje, mahasiswa, para alumni yang sudah memberikan donasi, doa dan dukungan moral, para sponsor serta kerja keras panitia yang bekerja siang malam tanpa pamrih kecuali hanya untuk memajukan dan membesarkan almamater kebanggaan," kata Bambang yang dikenal sebagai kurator seni nasional yang juga alumni FISIP jurusan Adimistrasi Negara.
Dua mahasiswa jurusan Hubungan Internasional FISIP Unej berhasil menjawab pertanyaan dengan benar dan berhak mendapatkan buku dan hadiah berupa uang Rp100.000 dari pembicara Ikhsan Abdullah. FOTO/Dokumentasi Tegalboto Memanggil
Kegiatan TM2 selama tiga hari sangatlah padat. Namun kerja keras panitia terobati dengan respons positif dari pimpinan Unej, Kauje. "Yang lebih membanggakan adalah antusiasme para mahasiwa yang di sela-sela kepadatan kuliah dan masa -masa ujian tetap semangat mengikuti kegiatan Tegalboto Memanggil ini," ucap Satrio Budi Adi, alumnus FEB Unej yang kini menjadi dosen senior di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia.
Mahardika, mahasiswa FISIP semester akhir mengaku senang bisa menjadi bagian dari kegiatan para alumni untuk meramaikan Dies Natalis ke 58 Unej. "Ini pengalaman yang sangat berharga bagi para mahasiswa. Semoga kegiatan bagus ini bisa berlangsung setiap tahun," kata Mahar.
Di akhir acara sebagai closing statement, ketiga pembicara berpesan agar para mahasiswa rajin menulis, baik menulis opini di media massa maupun menulis buku. Karena karya tulis adalah pesan abadi yang akan terus dikenal oleh para pendahulu kita meski penulisnya sudah tiada.
Sedangkan Ikhsan Abdullah yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat menegaskan bahwa buku ini mengingatkan kepada kita bahwa peran santri tidak bisa diremehkan dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. "Santri sudah memiliki peran besar sejak sebelum Republik Indonesia ada. Dan akan terus eksis hingga akhir nanti," ucap Ikhsan.
Koordinator TM2, Bambang Asrini Widjanarko mengucapkan syukur atas kelancaran rangkaian acara selama tiga hari berturut turut. Yakni Coaching Clinic Jurnalistik, Seminar Inovasi Desa, Seminar Industrial Farming, Kompetisi Tiktok, dan Bedah Buku Diplomasi Santri sebagai penutup.
"Kami mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam kegiatan TM2 ini. Semoga di kegiatan TM3 tahun ke depan akan lebih baik lagi dengan kegiatan yang lebih dahsyat dan menggebrak. Terima kasih atas dukungan semua pihak, pimpinan Unej, pimpinan Kauje, mahasiswa, para alumni yang sudah memberikan donasi, doa dan dukungan moral, para sponsor serta kerja keras panitia yang bekerja siang malam tanpa pamrih kecuali hanya untuk memajukan dan membesarkan almamater kebanggaan," kata Bambang yang dikenal sebagai kurator seni nasional yang juga alumni FISIP jurusan Adimistrasi Negara.
Dua mahasiswa jurusan Hubungan Internasional FISIP Unej berhasil menjawab pertanyaan dengan benar dan berhak mendapatkan buku dan hadiah berupa uang Rp100.000 dari pembicara Ikhsan Abdullah. FOTO/Dokumentasi Tegalboto Memanggil
Kegiatan TM2 selama tiga hari sangatlah padat. Namun kerja keras panitia terobati dengan respons positif dari pimpinan Unej, Kauje. "Yang lebih membanggakan adalah antusiasme para mahasiwa yang di sela-sela kepadatan kuliah dan masa -masa ujian tetap semangat mengikuti kegiatan Tegalboto Memanggil ini," ucap Satrio Budi Adi, alumnus FEB Unej yang kini menjadi dosen senior di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia.
Mahardika, mahasiswa FISIP semester akhir mengaku senang bisa menjadi bagian dari kegiatan para alumni untuk meramaikan Dies Natalis ke 58 Unej. "Ini pengalaman yang sangat berharga bagi para mahasiswa. Semoga kegiatan bagus ini bisa berlangsung setiap tahun," kata Mahar.
(abd)