Tertinggi di Asia Tenggara, Jubir Milenial PKB Desak Pemerintah Serius Atasi HIV/AIDS

Kamis, 01 Desember 2022 - 18:49 WIB
loading...
Tertinggi di Asia Tenggara,...
Juru Bicara Milenial PKB Nada Fuady mendesak pemerintah serius menanganni kasus HIV/AIDS. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah didesak lebih serius menangani kasus HIV/AIDS yang melanda masyarakat Indonesia. Sebab, kasus tersebut di Indonesia menempati tingkat teratas di Asia Ternggara.

Juru Bicara Milenial PKB Nada Fuady mengatakan, berdasar estimasi yang dirilis Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) pada 2021, di Indonesia terdapat 540.000 orang yang hidup dengan HIV, jumlah itu mengalahkan Thailand, Myanmar dan Vietnam.

Sedangkan menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2020 diperkirakan ada 543.100 orang yang mengidap HIV. Pada tahun yang sama, 30.100 orang diperkirakan meninggal, tetapi hanya 10.000 kasus yang dilaporkan. "Angka ini tidak sedikit, perlu penanganan yang super serius dan cepat dari pemerintah," kata Nada, Kamis (1/12/2022).



Setiap 1 Desember diperingati Hari AIDS Sedunia, menurut Nada, peringatan ini tidak boleh sekadar seremoni melainkan perlu ada terobosan-terobosan dari pemerintah agar Indonesia lekas keluar dari masalah akut tersebut.



Selain kampanye, pemerintah juga perlu memanfaatkan dengan baik lembaga keuangan internasional Global Fund yang telah menyalurkan dana sebesar USD1,45 miliar atau sekitar Rp20,89 triliun untuk membantu Indonesia mengatasi penyakit HIV/AIDS, TBC, dan malaria.

“Perlu adanya peningkatan program pencegahan kombinasi, seperti Pre-Exposure Prophylaxis atau PrEP. Apalagi pemerintah juga sedang gencar untuk meningkatkan SDM warganya,” jelas Nada.

Nada menambahkan, perlu diberikan perhatian khusus pada anak muda untuk lebih hati-hati terhadap HIV/AIDS karena dapat mengancam masa depannya. Caranya mulai mengenal penyebab dan penularannya. “Yang paling umum yaitu menggunakan kondom saat berhubungan seks, tidak bergonta-ganti pasangan seks dan menghindari penyalahgunaan obat-obatan terlarang,” katanya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)