Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
William Tanta Sebut 4 Pilar MPR RI Selaras dengan Visi-Misi PSMTI Jaga NKRI
loading...
Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta (dua dari kanan) bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (dua dari kiri) saat sosialisasi 4 Pilar di Gedung Nusantara V, Kompleks DPR-MPR RI, Rabu (30/11/2022. Foto: MPI
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Wilianto Tanta mengatakan bahwa 4 Pilar Kebangsaan MPR RI selaras dengan visi dan misi PSMTI tentang keadilan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Wilianto dalam acara sosialisasi 4 Pilar MPR RI bersama PSMTI di Gedung Nusantara V, Kompleks DPR-MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2022).
"4 Pilar ini selaras dengan visi-misi PSMTI, yakni suku Tionghoa bersama komponen bangsa mempunyai hal dan kewajiban untuk membangun Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur," ujar Wilianto.
Dengan sosialisasi tersebut, kata Wilianto, PSMTI diberikan ruang untuk ikut serta melaksanakan program pemerintah untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
"Sosialisasi ini mengandung visi dan karakter bangsa Indonesia, karena itu dalam kesempatan ini PSMTI ikut serta melaksanakan program pemerintah, dengan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bersama MPR RI," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan bahwa setiap elemen bangsa dan negara harus diikutsertakan dalam menjaga kesatuan dan persatuan, tak terkecuali etnis Tionghoa.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengatakan bahwa upaya merawat kemajemukan Indonesia harus berawal dari kesadaran bahwa keberagaman merupakan kekayaan yang mesti dijaga.
"Upaya merawat kemajemukan Indonesia harus kita pandai dengan sebuah kesadaran bahwa keberagaman yang kita miliki adalah fitrah kebangsaan," katanya.
"Kebersamaan sebagai bangsa harus ditopang dengan akar yang kuat agar tidak mudah digoyahkan," sambungnya.
Terakhir, Ketua Panitia Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Henry Husada menyebut bahwa peserta etnis Tionghoa yang hadir dalam acara tersebut sebanyak 250 orang dari 8 provinsi.
"Bersama ini saya selalu ketua panitia melaporkan bahwa sosialisasi 4 Pilar ini dihadiri 250 peserta, yang target kami adalah 200, tapi betul-betul luar biasa bisa hadir 250 plus yaa, yang berasal dari 8 provinsi, dan terjauh dari Biak, Provinsi Papua," katanya.
Hal tersebut disampaikan Wilianto dalam acara sosialisasi 4 Pilar MPR RI bersama PSMTI di Gedung Nusantara V, Kompleks DPR-MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2022).
"4 Pilar ini selaras dengan visi-misi PSMTI, yakni suku Tionghoa bersama komponen bangsa mempunyai hal dan kewajiban untuk membangun Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur," ujar Wilianto.
Dengan sosialisasi tersebut, kata Wilianto, PSMTI diberikan ruang untuk ikut serta melaksanakan program pemerintah untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
"Sosialisasi ini mengandung visi dan karakter bangsa Indonesia, karena itu dalam kesempatan ini PSMTI ikut serta melaksanakan program pemerintah, dengan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bersama MPR RI," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan bahwa setiap elemen bangsa dan negara harus diikutsertakan dalam menjaga kesatuan dan persatuan, tak terkecuali etnis Tionghoa.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengatakan bahwa upaya merawat kemajemukan Indonesia harus berawal dari kesadaran bahwa keberagaman merupakan kekayaan yang mesti dijaga.
"Upaya merawat kemajemukan Indonesia harus kita pandai dengan sebuah kesadaran bahwa keberagaman yang kita miliki adalah fitrah kebangsaan," katanya.
"Kebersamaan sebagai bangsa harus ditopang dengan akar yang kuat agar tidak mudah digoyahkan," sambungnya.
Terakhir, Ketua Panitia Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Henry Husada menyebut bahwa peserta etnis Tionghoa yang hadir dalam acara tersebut sebanyak 250 orang dari 8 provinsi.
Baca Juga
"Bersama ini saya selalu ketua panitia melaporkan bahwa sosialisasi 4 Pilar ini dihadiri 250 peserta, yang target kami adalah 200, tapi betul-betul luar biasa bisa hadir 250 plus yaa, yang berasal dari 8 provinsi, dan terjauh dari Biak, Provinsi Papua," katanya.
(kri)
Explore More