Rumah Adat di Indonesia Tahan Gempa, Nomor 1 Rumah Kaki Seribu dari Papua Barat
loading...
A
A
A
3. Rumah Gadang
Rumah Gadang merupakan rumah adat Sumatera Barat. Bangunan adat ini berbentuk persegi panjang dan dibagi atas dua bagian, yaitu muka dan belakang, dengan kayu-kayu khusus yang dipilih. Bentuk segi empat Rumah Gadang tidak simetris karena dipengaruhi oleh kondisi alam. Mengingat desain yang dipengaruhi kondisi alam tersebut itu, menjadikan rumah adat ini tahan gempa karena kondisi di wilayah Minangkabau terdapat dataran tinggi dan rendah. Tak hanya itu saja, desain atap yang seperti tanduk runcing pada Rumah Gadang berfungsi untuk menahan curah hujan.
4. Rumoh Aceh
Rumah adat ini berasal dari Aceh dengan berbentuk panggung dan berbahan dasar kayu. Dalam pembangunan Rumoh Aceh, digunakan bahan material dari alam tropis Aceh. Rumoh Aceh beratapkan rumbia dan terbuat dari kayu pilihan yang bisa bertahan ratusan tahun. Selain itu, bangunan adat ini memiliki bangunan konstruksi yang elastis karena antara tiang dan rantai diikat dengan pasak tanpa paku, serta membentuk rigid (kotak tiga dimensional yang utuh). Dengan konstruksinya yang elastis dan saling mengunci tersebut, membuat bangunan ini kokoh dan tahan terhadap getaran dan goyangan.
5. Rumah Tua Bali Utara
Rumah adat yang satu ini tahan gempa karena konstruksi rumahnya menggunakan kayu dengan adanya sambungan yang fleksibel bergerak saat gempa. Konstruksi saka atau tiang dan lambang serta sineb sebagai balok pada bangunan, memiliki fungsi melindungi penghuninya dari reruntuhan bangunan akibat gempa. Struktur rumahnya pun berada di atas tanah sehingga ketika gempa, rumah hanya bergeser saja. Sementara itu, apabila runtuh biasanya hanya dialami di daerah tembok saja.
6. Oma Sebua
Rumah Gadang merupakan rumah adat Sumatera Barat. Bangunan adat ini berbentuk persegi panjang dan dibagi atas dua bagian, yaitu muka dan belakang, dengan kayu-kayu khusus yang dipilih. Bentuk segi empat Rumah Gadang tidak simetris karena dipengaruhi oleh kondisi alam. Mengingat desain yang dipengaruhi kondisi alam tersebut itu, menjadikan rumah adat ini tahan gempa karena kondisi di wilayah Minangkabau terdapat dataran tinggi dan rendah. Tak hanya itu saja, desain atap yang seperti tanduk runcing pada Rumah Gadang berfungsi untuk menahan curah hujan.
4. Rumoh Aceh
Rumah adat ini berasal dari Aceh dengan berbentuk panggung dan berbahan dasar kayu. Dalam pembangunan Rumoh Aceh, digunakan bahan material dari alam tropis Aceh. Rumoh Aceh beratapkan rumbia dan terbuat dari kayu pilihan yang bisa bertahan ratusan tahun. Selain itu, bangunan adat ini memiliki bangunan konstruksi yang elastis karena antara tiang dan rantai diikat dengan pasak tanpa paku, serta membentuk rigid (kotak tiga dimensional yang utuh). Dengan konstruksinya yang elastis dan saling mengunci tersebut, membuat bangunan ini kokoh dan tahan terhadap getaran dan goyangan.
5. Rumah Tua Bali Utara
Rumah adat yang satu ini tahan gempa karena konstruksi rumahnya menggunakan kayu dengan adanya sambungan yang fleksibel bergerak saat gempa. Konstruksi saka atau tiang dan lambang serta sineb sebagai balok pada bangunan, memiliki fungsi melindungi penghuninya dari reruntuhan bangunan akibat gempa. Struktur rumahnya pun berada di atas tanah sehingga ketika gempa, rumah hanya bergeser saja. Sementara itu, apabila runtuh biasanya hanya dialami di daerah tembok saja.
6. Oma Sebua