Ditanya Isu Reshuffle, Bamsoet: Presiden Jokowi Hanya Terkekeh-kekeh

Kamis, 09 Juli 2020 - 08:15 WIB
loading...
Ditanya Isu Reshuffle,...
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkapkan, dalam pertemuan pimpinan MPR dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor pada Rabu (8/7/2020). Foto/Istimewa
A A A
BOGOR - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkapkan, dalam pertemuan pimpinan MPR dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor pada Rabu (8/7/2020), sempat menyinggung soal perombakan (reshuffle) kabinet. Adalah Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid dan Syarief Hasan yang menanyakan langsung tentang isu reshuffle kabinet tersebut sebagaimana santer diberitakan akhir-akhir ini.

"Presiden Jokowi hanya terkekeh-kekeh dan tidak menjawab secara langsung tentang isu reshuffle. Beliau hanya menekankan bahwa para menteri harus kerja ekstra keras. Terapkan manajemen krisis. Pastikan semua program dan dana tersalurkan. Rakyat semua menunggu. Kalau perlu kerja 24 jam. Saya sendiri, kata presiden, setiap hari langsung turun ikut mengawasi. Sekarang ini, tidak hanya menteri yang saya tanya. Tapi saya kejar juga sampai ke sekjen dan dirjen kementerian," kata Bamsoet menirukan ucapan Presiden, dalam pernyataan tertulisnya.

"Artinya, Presiden tidak ingin ada menteri yang main-main. Semua harus fokus bekerja menghadapi krisis. Ini masa-masa yang sangat sulit,” ujar Bamsoet. Mantan Ketua DPR ini mengatakan, Presiden tidak menyampaikan langsung secara implisit, apakah akan ada reshuffle atau tidak. "Silakan tafsirkan sendiri pandangan presiden tersebut," lanjutnya. (Baca juga; Soal Reshuffle Kabinet, Muhaimin Iskandar Optimistis Menteri PKB Aman )

Turut hadir para Wakil Ketua MPR antara lain Ahmad Basarah, Ahmad Muzani, Jazilul Fawaid, Lestari Moerdijat, Syarief Hasan, Zulkifli Hasan, Arsul Sani, dan Fadel Muhammad. Sedangkan Presiden Joko Widodo didampingi Menkopulhukam Mahfud MD, Mensesneg Pratikno, dan Seskab Pramono Anung. (Baca juga; Bertemu Jokowi, Bamsoet Akui Bahas Reshuffle )

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini berharap isu reshuffle kabinet tak menjadi bola liar yang kontraproduktif terhadap penanganan COVID-19. Para menteri harus tetap fokus bekerja lebih efektif, jangan sampai malah sibuk memikirkan isu reshuffle. Sebagai pembantu presiden, para menteri harus bisa mengejar ritme kerja presiden yang sangat cepat.

"Jadikan teguran yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet pada beberapa waktu lalu sebagai pemacu semangat kerja. Rakyat sangat menantikan agar dana penanganan COVID-19 yang mencapai Rp 905,1 triliun bisa cepat dirasakan secara langsung oleh rakyat. Penyerapan anggaran yang tepat guna dan tepat sasaran harus segera dilakukan," pungkas Bamsoet.

Sementara Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menambahkan, saat dirinya menanyakan mengenai rencana reshuffle, Presiden Joko Widodo menanggapi dengan menegaskan dirinya ingin semua menteri bekerja maksimal. "Secara implisit, Bapak Presiden mengatakan menginginkan kabinet ini bekerja maksimal. Secara implisit begitu. Jadi silakan diartikan," kata Syarief.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1606 seconds (0.1#10.140)