Mengenal Mayjen (Purn) Rochadi, Komandan Pertama Pasukan Elite 3 Matra Koopssus TNI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mayjen TNI (Purn) Rochadi merupakan komandan pertama Komando Operasi Khusus ( Koopssus ) TNI. Pasukan elite ini beranggotakan prajurit-prajurit pilihan dari tiga matra darat, laut dan udara.
Pengangkatan Rochadi sebagai Dankoopssus TNI bukan tanpa alasan, pria kelahiran Jakarta 1 Juni 1962 ini merupakan sosok prajurit yang kenyang dengan pengalaman tugas operasi baik di dalam maupun di luar negeri.
Abituren Akademi Militer (Akmil) pada 1986 dari kecabangan Infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini pernah mendapat tugas operasi di Timor timur sebanyak dua kali pada 1989 dan 1994. Karena dedikasinya di medan operasi, Rochadi menerima medali kehormatan Satyalancana Seroja.
Satyalancana Seroja adalah tanda kehormatan pemerintah untuk anggota TNI/Polri yang berjasa dalam menanggulangi masalah keamanan dari luar batas negara di wilayah Nusa Tenggara Timur pada periode 1975-1999.
Tidak hanya itu, Rochadi juga pernah mendapat tugas operasi ke Irian Jaya sekarang Papua pada 1995. Penugasan yang cukup menarik adalah pada 1997 yaitu saat menaklukan puncak Ggunung Everest di Nepal bersama dengan Mayor Jenderal TNI Iwan Setiawan yang kini menjabat sebagai Danjen Kopassus.
Sedangkan untuk penugasan luar negeri, Rochadi pernah melaksanakan latihan bersama penanggulangan terorisme di Korea selatan dan Singapura pada 1995, Amerika pada 1997 dan di Australia pada 1998.
Selama meniti kariernya di militer, sejumlah jabatan strategis di Korps Baret Merah Kopassus pernah diemban Rochadi. Di antaranya, Danton Kopassus, kemudian dua kali menjabat sebagai Komandan Batalyon yakni, Danyon 52 Sat 81/Kopassus dan Danyon 51 Sat 81/Kopassus.
Tidak hanya itu, Rochadi juga pernah menjabat sebagai Dandim 0616/Indramayu pada 2003-2005, serta Danbrigif 19/Khatulistiwa. Kariernya semakin mentereng setelah pecah bintang menjadi Danrem 044/Gapo.
Pengangkatan Rochadi sebagai Dankoopssus TNI bukan tanpa alasan, pria kelahiran Jakarta 1 Juni 1962 ini merupakan sosok prajurit yang kenyang dengan pengalaman tugas operasi baik di dalam maupun di luar negeri.
Abituren Akademi Militer (Akmil) pada 1986 dari kecabangan Infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini pernah mendapat tugas operasi di Timor timur sebanyak dua kali pada 1989 dan 1994. Karena dedikasinya di medan operasi, Rochadi menerima medali kehormatan Satyalancana Seroja.
Satyalancana Seroja adalah tanda kehormatan pemerintah untuk anggota TNI/Polri yang berjasa dalam menanggulangi masalah keamanan dari luar batas negara di wilayah Nusa Tenggara Timur pada periode 1975-1999.
Tidak hanya itu, Rochadi juga pernah mendapat tugas operasi ke Irian Jaya sekarang Papua pada 1995. Penugasan yang cukup menarik adalah pada 1997 yaitu saat menaklukan puncak Ggunung Everest di Nepal bersama dengan Mayor Jenderal TNI Iwan Setiawan yang kini menjabat sebagai Danjen Kopassus.
Sedangkan untuk penugasan luar negeri, Rochadi pernah melaksanakan latihan bersama penanggulangan terorisme di Korea selatan dan Singapura pada 1995, Amerika pada 1997 dan di Australia pada 1998.
Selama meniti kariernya di militer, sejumlah jabatan strategis di Korps Baret Merah Kopassus pernah diemban Rochadi. Di antaranya, Danton Kopassus, kemudian dua kali menjabat sebagai Komandan Batalyon yakni, Danyon 52 Sat 81/Kopassus dan Danyon 51 Sat 81/Kopassus.
Tidak hanya itu, Rochadi juga pernah menjabat sebagai Dandim 0616/Indramayu pada 2003-2005, serta Danbrigif 19/Khatulistiwa. Kariernya semakin mentereng setelah pecah bintang menjadi Danrem 044/Gapo.