Profil Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo, KSAD yang Merasakan Kepemimpinan Tiga Presiden
loading...
A
A
A
Beberapa jabatan di Kopassandha pun dicicipinya seperti Dan karsa Yudha 2 Grup 4 tahun 1981, Dandenpur 13 Grup 1 juga di tahun yang sama, dan Wadan Grup 2 pada 1983.
Jenderal TNI Subagyo juga sempat menjabat sebagai Pasukan Pengamanan Presiden, mulai dari tahun 1986 menjadi Dansatpam, dan menjadi Komandan Grup A pada 1988 era Presiden Soeharto.
Kariernya mulai melejit ketika ikut serta dalam menyelesaikan Operasi Woyla di Thailand. Karena itu pria asal Bantul ini mendapat kenaikan pangkat istimewa satu tingkat.
Setelahnya jabatan Kepala Dinas Pengamanan dan Sandi Angkatan Darat juga sempat dijajalnya pada 1994, sebelum akhirnya dipercaya untuk menjadi Komandan Kopassus.
Pada tahun 1995, pria yang identik dengan kumis lebatnya ini diangkat menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Dua tahun berselang giliran jabatan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat diembannya.
Barulah pada 1998 dirinya diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan darat hingga November 1999. Setelah pensiun Subagyo sempat dipercaya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015 hingga 20 Oktober 2019 masa kepresidenan Joko Widodo.
Jenderal TNI Subagyo juga sempat menjabat sebagai Pasukan Pengamanan Presiden, mulai dari tahun 1986 menjadi Dansatpam, dan menjadi Komandan Grup A pada 1988 era Presiden Soeharto.
Kariernya mulai melejit ketika ikut serta dalam menyelesaikan Operasi Woyla di Thailand. Karena itu pria asal Bantul ini mendapat kenaikan pangkat istimewa satu tingkat.
Setelahnya jabatan Kepala Dinas Pengamanan dan Sandi Angkatan Darat juga sempat dijajalnya pada 1994, sebelum akhirnya dipercaya untuk menjadi Komandan Kopassus.
Pada tahun 1995, pria yang identik dengan kumis lebatnya ini diangkat menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Dua tahun berselang giliran jabatan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat diembannya.
Barulah pada 1998 dirinya diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan darat hingga November 1999. Setelah pensiun Subagyo sempat dipercaya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015 hingga 20 Oktober 2019 masa kepresidenan Joko Widodo.
(bim)