Menlu Retno Ungkap Sulitnya Capai Deklarasi G20 Bali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri ( Menlu) Retno Marsudi menilai Bali Leaders Declaration yang dihasilkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi ( KTT) G20 adalah kesepakatan yang luar biasa. Seluruh negara anggota G20 menyepakati poin-poin yang dideklarasikan.
"Karena kalau tidak menyepakatinya, maka hasilnya berbeda. Maka dari itu, kita harus menyepakati," kata Retno dalam konferensi pers di Nusa Dua, Rabu (16/11/2022).
Retno mengakui pihaknya melakukan negosiasi beberapa kali putaran. Putaran terakhir adalah pada periode 10-14 November 2022.
"Dalam negosiasi itu kadang-kadang ada tingkat negosiator, begitu mandat mereka selesai, maka negosiator kita lapor. Ini mandatnya mentok, yang berarti harus dilakukan komunikasi di tingkat yang lebih tinggi. Maka di tanggal 10-14, saya banyak melakukan komunikasi dengan para Menlu G20," ucap Retno.
Ia mengungkapkan adanya paragraf soal perang Ukraina yang sulit. Namun bukan berarti paragraf lain jugalah mudah. "Kita alhamdulillah diuntungkan, kita mencoba engage satu per satu, kita patut bersyukur, ada kepercayaan dari semua negara anggota G20 kepada Indonesia, sehingga dengan kepercayaan tersebut, deklarasi dapat disepakati," katanya.
Dia mengutip omongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa di awal, semua orang sempat pesimistis. "Tidak ada yang yakin deklarasi dapat dihasilkan, tapi Indonesia bisa. Ini adalah bentuk trust, dan ini selalu menjadi warna Indonesia, yaitu mencoba menjembatani semua perbedaan, sejauh dan sedalam apa pun," kata Retno.
Baca juga: KTT G20 Hasilkan Bali Leaders Declaration, Kecam Perang di Ukraina
"Karena kalau tidak menyepakatinya, maka hasilnya berbeda. Maka dari itu, kita harus menyepakati," kata Retno dalam konferensi pers di Nusa Dua, Rabu (16/11/2022).
Retno mengakui pihaknya melakukan negosiasi beberapa kali putaran. Putaran terakhir adalah pada periode 10-14 November 2022.
"Dalam negosiasi itu kadang-kadang ada tingkat negosiator, begitu mandat mereka selesai, maka negosiator kita lapor. Ini mandatnya mentok, yang berarti harus dilakukan komunikasi di tingkat yang lebih tinggi. Maka di tanggal 10-14, saya banyak melakukan komunikasi dengan para Menlu G20," ucap Retno.
Ia mengungkapkan adanya paragraf soal perang Ukraina yang sulit. Namun bukan berarti paragraf lain jugalah mudah. "Kita alhamdulillah diuntungkan, kita mencoba engage satu per satu, kita patut bersyukur, ada kepercayaan dari semua negara anggota G20 kepada Indonesia, sehingga dengan kepercayaan tersebut, deklarasi dapat disepakati," katanya.
Dia mengutip omongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa di awal, semua orang sempat pesimistis. "Tidak ada yang yakin deklarasi dapat dihasilkan, tapi Indonesia bisa. Ini adalah bentuk trust, dan ini selalu menjadi warna Indonesia, yaitu mencoba menjembatani semua perbedaan, sejauh dan sedalam apa pun," kata Retno.
Baca juga: KTT G20 Hasilkan Bali Leaders Declaration, Kecam Perang di Ukraina
(abd)