Isu Jokowi Reshuffle Kabinet Usai KTT G20, PPP: Kita Tunggu Saja
loading...
Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani menyerahkan sepenuhnya keputusan reshuffle kabinet kepada Presiden Jokowi sebagai pemilik hak prerogatif. FOTO/DOK.SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Isu reshuffle kabinet kembali berembus menjelang penutupan tahun 2022. Kabarnya perombakan Kabinet Indonesia Maju akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 selesai digelar.
Menanggapi kabar tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Arsul Sani menyerahkan sepenuhnya keputusan reshuffle kabinet kepada presiden sebagai pemilik hak prerogatif. "Jadi PPP tidak bertanya-tanya ataupun mencari dengar tentang rencana reshuffle tersebut," kata Arsul kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya, Presiden Jokowi tidak diharuskan meminta pendapat terlebih dahulu kepada parpol koalisi ketika ingin mengambil keputusan reshuffle kabinet. Sebab, Jokowi sebagai kepala negara yang lebih tahu tentang kebutuhan kabinetnya mau seperti apa.
"Jadi ya kita tunggu saja apakah benar soal reshuffle setelah pertemuan G20 tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengaku mendapat informasi reshuffle kabinet bakal dilakukan Presiden Jokowi usai KTT G20. Informasi itu diterima Ujang dari seorang menteri di Kabinet Indonesia Maju.
"Saya dapat kabar dari senior saya, seorang menteri bahwa reshuffle akan terjadi pasca-G20," kata Ujang kepada MNC Portal Indonesia, Senin (14/11/2022).
Baca juga: Ada Menteri Bocorkan Reshuffle Kabinet Usai KTT G20
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
Menanggapi kabar tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Arsul Sani menyerahkan sepenuhnya keputusan reshuffle kabinet kepada presiden sebagai pemilik hak prerogatif. "Jadi PPP tidak bertanya-tanya ataupun mencari dengar tentang rencana reshuffle tersebut," kata Arsul kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (15/11/2022).
Menurutnya, Presiden Jokowi tidak diharuskan meminta pendapat terlebih dahulu kepada parpol koalisi ketika ingin mengambil keputusan reshuffle kabinet. Sebab, Jokowi sebagai kepala negara yang lebih tahu tentang kebutuhan kabinetnya mau seperti apa.
"Jadi ya kita tunggu saja apakah benar soal reshuffle setelah pertemuan G20 tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengaku mendapat informasi reshuffle kabinet bakal dilakukan Presiden Jokowi usai KTT G20. Informasi itu diterima Ujang dari seorang menteri di Kabinet Indonesia Maju.
"Saya dapat kabar dari senior saya, seorang menteri bahwa reshuffle akan terjadi pasca-G20," kata Ujang kepada MNC Portal Indonesia, Senin (14/11/2022).
Baca juga: Ada Menteri Bocorkan Reshuffle Kabinet Usai KTT G20
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
(abd)
Explore More