Keterangan Berubah-ubah, Kodir ART Ferdy Sambo Dicecar Hakim soal Keberadaan Kuat Ma'ruf
loading...
A
A
A
JAKARTA - Majelis hakim persidangan kasus pembunuhan Brigadir J terheran-heran dengan kesaksian ART Ferdy Sambo, Diryanto alias Kodir . Pasalnya, kesaksiannya hari ini berbeda dengan kesaksiannya sebelumnya.
Awalnya, hakim menanyakan soal kapan dia mengetahui terjadinya pembunuhan terhadap Brigadir J. Kodir kemudian menjawab pada 8 Juli 2022 malam hari sekira pukul 20.00 WIB. Dia juga sempat mendengar adanya suara tembakan pasca Ferdy Sambo tiba di rumah dinasnya.
"Waktu itu jam 5 (sore) saat rombongan ibu datang, setelah kurang lebih 10 menit bapak datang, tak lama terdengar suara letusan lebih dari tiga kali," ujar Kodir di PN Jaksel, Rabu (9/11/2022).
Kala itu, dia dan Romer sempat panik hingga akhirnya dia melihat Ferdy Sambo keluar rumah. Tak lama Putri Candrawathi bersama Ricky Rizal pun keluar rumah. Sebelum Putri keluar rumah, dia sempat diminta untuk menghubungi sopir Kasat Reskrim Polres Jaksel.
Tak lama, kata dia, Ferdy Sambo mengumpulkan para ajudan dan ART, yang mana kala itu ada dirinya, Romer, dan Prayogi. Mendengar keterangan Kodir itu, hakim pun heran lantaran pada kesaksian Kodir di persidangan sebelumnya, Kodir menyebutkan saat dikumpulkan Sambo, ada dirinya, Romer, Prayogi, dan Kuat Ma'ruf.
"Tak lama kemudian saudara dikumpulkan FS, siapa saja di situ?" tanya hakim.
"Pada saat itu saya, Om Romer, dan Om Yogi," tutur Kodir.
"Lalu Kuat?" tanya hakim. "Masih di jalan," terang Kodir.
"Beda lagi keterangan kemarin. Kemarin kan saudara tahu saudara Romer ngomong oh ada saudara Kuat, ada Kodir, ada Yogi, sekarang suadara beda lagi?" hakim mencecar.
"Pas yang bertiga, Om Kuat belum keliatan, setelah dipanggil Bapak (baru Kuat kelihatan)," jawab Kodir.
Hakim juga heran dengan keterangan Kodir yang menyebutkan, dia tak mendengar kala Ferdy Sambo mengatakan bakal melindungi Bharada E kala para ajudan dan ART dikumpulkan itu. Apalagi, keterangan para bekas ajudan Ferdy Sambo, seperti Romer menyebut Ferdy Sambo berkata 'Saya akan bertanggung jawab sepenuhnya walaupun taruhannya nyawa', yang mana ada Yogi dan Bharada E kala itu.
"Pas ngomong itu saya belum hadir," kata Kodir.
Kodir menambahkan dia disuruh oleh polisi yang ada di lokasi kejadian untuk membersihkan rumah dan ceceran darah korban pasca penembakan itu terjadi. Pasca membersihkan, dia pun melaporkannya secara lisan pada Kuat Ma'ruf.
Awalnya, hakim menanyakan soal kapan dia mengetahui terjadinya pembunuhan terhadap Brigadir J. Kodir kemudian menjawab pada 8 Juli 2022 malam hari sekira pukul 20.00 WIB. Dia juga sempat mendengar adanya suara tembakan pasca Ferdy Sambo tiba di rumah dinasnya.
"Waktu itu jam 5 (sore) saat rombongan ibu datang, setelah kurang lebih 10 menit bapak datang, tak lama terdengar suara letusan lebih dari tiga kali," ujar Kodir di PN Jaksel, Rabu (9/11/2022).
Kala itu, dia dan Romer sempat panik hingga akhirnya dia melihat Ferdy Sambo keluar rumah. Tak lama Putri Candrawathi bersama Ricky Rizal pun keluar rumah. Sebelum Putri keluar rumah, dia sempat diminta untuk menghubungi sopir Kasat Reskrim Polres Jaksel.
Tak lama, kata dia, Ferdy Sambo mengumpulkan para ajudan dan ART, yang mana kala itu ada dirinya, Romer, dan Prayogi. Mendengar keterangan Kodir itu, hakim pun heran lantaran pada kesaksian Kodir di persidangan sebelumnya, Kodir menyebutkan saat dikumpulkan Sambo, ada dirinya, Romer, Prayogi, dan Kuat Ma'ruf.
"Tak lama kemudian saudara dikumpulkan FS, siapa saja di situ?" tanya hakim.
"Pada saat itu saya, Om Romer, dan Om Yogi," tutur Kodir.
"Lalu Kuat?" tanya hakim. "Masih di jalan," terang Kodir.
"Beda lagi keterangan kemarin. Kemarin kan saudara tahu saudara Romer ngomong oh ada saudara Kuat, ada Kodir, ada Yogi, sekarang suadara beda lagi?" hakim mencecar.
"Pas yang bertiga, Om Kuat belum keliatan, setelah dipanggil Bapak (baru Kuat kelihatan)," jawab Kodir.
Hakim juga heran dengan keterangan Kodir yang menyebutkan, dia tak mendengar kala Ferdy Sambo mengatakan bakal melindungi Bharada E kala para ajudan dan ART dikumpulkan itu. Apalagi, keterangan para bekas ajudan Ferdy Sambo, seperti Romer menyebut Ferdy Sambo berkata 'Saya akan bertanggung jawab sepenuhnya walaupun taruhannya nyawa', yang mana ada Yogi dan Bharada E kala itu.
"Pas ngomong itu saya belum hadir," kata Kodir.
Kodir menambahkan dia disuruh oleh polisi yang ada di lokasi kejadian untuk membersihkan rumah dan ceceran darah korban pasca penembakan itu terjadi. Pasca membersihkan, dia pun melaporkannya secara lisan pada Kuat Ma'ruf.
(kri)