Masyarakat Diminta Maksimalkan Potensi dalam Negeri
loading...
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak masyarakat, khususnya generasi muda dan petani, untuk memaksimalkan apa yang ada di dalam negeri. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak masyarakat untuk memaksimalkan apa yang ada di dalam negeri. Hal ini dikatakan Mentan untuk mengajak para generasi muda dan petani gunakan buatan dalam negeri.
"Saatnya yuk kita pakai kekuatan kita buat pupuk sendiri, dari apa yang ada di sekitar," kata Syahrul, Senin (7/11/2022).
Sementara Guru Besar IPB University, Iswandi Anas menjelaskan, pupuk organik membawa dampak positif bagi organisme renik penunjang kesuburan tanah, seperti cacing, bakteri, maupun jamur yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
"Sedangkan NPK tidak bisa meningkatkan jumlah cacing tanah dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Antisipasi Ketahanan Pangan Dalam Negeri
Kata Iswandi, para petani bisa memproduksi sendiri pupuk organik. Tidak perlu bergantung pada keberadaan pupuk sintetis yang harganya terus merangkak naik.
"Jadi, sekali lagi istilah pupuk utama itu harusnya pupuk organik, bukan pupuk NPK. Semoga diketahui oleh semua petani, pejabat, sehingga kebijakan-kebijakan yang dilahirkan bisa menyokong bahwa pupuk organik adalah pupuk utama. bukan NPK," jelas Iswandi.
Menurutnya, pupuk organik lebih kaya manfaat bagi tanaman dan tanah. Pupuk organik memiliki 16 unsur hara di dalamnya, jauh lebih banyak dibanding pupuk anorganik NPK yang hanya terdapat tiga unsur hara, yaitu nitrogen (N), phospor (P), dan kalium (K).
"Seharusnya kita menggunakan pupuk organik itu sebagai pupuk utama, bukan pupuk NPK. Kenapa? Karena pupuk organik memiliki 16 unsur hara yang diperlukan tanaman," kata Iswandi Anas.
"Kemudian pupuk organik memperbaiki hampir semua sifat tanah, sifat fisik, kimia, dan sifat biologis. Sedangkan pupuk kimia tidak, hanya memperbaiki ketersediaan N, P, K," tutupnya.
Penggagas pupuk organik Biosaka, Ansar, menambahkan pupuk organik diharapkan nantinya menjadi pupuk utama yang digunakan para petani Indonesia.
"Saya yakin nantinya dapat bersirkulasi dengan biaya pertanian yang murah, mudah, mudah-mudahan jadi profesi harapan anak-anak muda Indonesia di masa depan," kata Ansar.
"Saatnya yuk kita pakai kekuatan kita buat pupuk sendiri, dari apa yang ada di sekitar," kata Syahrul, Senin (7/11/2022).
Sementara Guru Besar IPB University, Iswandi Anas menjelaskan, pupuk organik membawa dampak positif bagi organisme renik penunjang kesuburan tanah, seperti cacing, bakteri, maupun jamur yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
"Sedangkan NPK tidak bisa meningkatkan jumlah cacing tanah dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Antisipasi Ketahanan Pangan Dalam Negeri
Kata Iswandi, para petani bisa memproduksi sendiri pupuk organik. Tidak perlu bergantung pada keberadaan pupuk sintetis yang harganya terus merangkak naik.
"Jadi, sekali lagi istilah pupuk utama itu harusnya pupuk organik, bukan pupuk NPK. Semoga diketahui oleh semua petani, pejabat, sehingga kebijakan-kebijakan yang dilahirkan bisa menyokong bahwa pupuk organik adalah pupuk utama. bukan NPK," jelas Iswandi.
Menurutnya, pupuk organik lebih kaya manfaat bagi tanaman dan tanah. Pupuk organik memiliki 16 unsur hara di dalamnya, jauh lebih banyak dibanding pupuk anorganik NPK yang hanya terdapat tiga unsur hara, yaitu nitrogen (N), phospor (P), dan kalium (K).
"Seharusnya kita menggunakan pupuk organik itu sebagai pupuk utama, bukan pupuk NPK. Kenapa? Karena pupuk organik memiliki 16 unsur hara yang diperlukan tanaman," kata Iswandi Anas.
"Kemudian pupuk organik memperbaiki hampir semua sifat tanah, sifat fisik, kimia, dan sifat biologis. Sedangkan pupuk kimia tidak, hanya memperbaiki ketersediaan N, P, K," tutupnya.
Penggagas pupuk organik Biosaka, Ansar, menambahkan pupuk organik diharapkan nantinya menjadi pupuk utama yang digunakan para petani Indonesia.
"Saya yakin nantinya dapat bersirkulasi dengan biaya pertanian yang murah, mudah, mudah-mudahan jadi profesi harapan anak-anak muda Indonesia di masa depan," kata Ansar.
(maf)
Explore More