Sopir Ambulans Mengaku Kaget Lihat Jenazah Brigadir J Sudah Berlumuran Darah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sopir ambulans Ahmad Syahrul Ramadhan memberikan kesaksiannya dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang ini menghadirkan terdakwa Bharada E atau Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, dan Ricky Rizal Wibowo.
Dalam sidang tersebut Ahmad Syahrul mengaku kaget saat menemukan jenazah Brigadir J sudah berlumuran darah tak bernyawa. Ahmad Syahrul menceritakan, setelah memarkirkan mobil ambulansnya, dia turun membawa tandu evakuasi dan masuk ke dalam rumah dinas Ferdy Sambo. Namun, saat di dalam rumah, dia kaget lantaran kondisinya ramai dan banyak kamera pula hingga akhirnya diminta menunggu dahulu sebentar.
"Saya berdiri diam nunggu arahan, (lalu ada yang bilang), Mas minta tolong evakuaai, saya bilang yang sakit mana Pak, katanya ikutin saja. Saya ikuti police line, lalu saya terkejut di samping tangga ada jenazah," ujarnya di persidangan, Senin (7/11/2022).
"Jasad itu sudah ada di dalam kantong jenazah atau masih tergeletak?" tanya majelis hakim.
"Belum, masih tergeletak berlumuran darah Yang Mulia," jawab Syahrul.
Dia lantas diminta anggota polisi untuk mengecek nadinya, dia lantas mengeceknya sambil mengenakan sarung tangan karet dan memastikan sosok tubuh yang tergeletak itu sudah tak bernyawa lagi. Kala itu, korban masih mengenakan pakaian dan posisinya pun terlentang.
"Wajahnya ditutupi masker warna hitam Yang Mulia," tuturnya.
"Saudara pegang sebelah mana? Otomatis saudara lewatin ceceran darah?" tanya hakim lagi.
"(Memegang jenazah Brigadir J sebelah) Kiri. Iya Yang Mulia (lewatin ceceran darah)," kata Syahrul lagi. Ari Sandita - Sindonews
Dalam sidang tersebut Ahmad Syahrul mengaku kaget saat menemukan jenazah Brigadir J sudah berlumuran darah tak bernyawa. Ahmad Syahrul menceritakan, setelah memarkirkan mobil ambulansnya, dia turun membawa tandu evakuasi dan masuk ke dalam rumah dinas Ferdy Sambo. Namun, saat di dalam rumah, dia kaget lantaran kondisinya ramai dan banyak kamera pula hingga akhirnya diminta menunggu dahulu sebentar.
"Saya berdiri diam nunggu arahan, (lalu ada yang bilang), Mas minta tolong evakuaai, saya bilang yang sakit mana Pak, katanya ikutin saja. Saya ikuti police line, lalu saya terkejut di samping tangga ada jenazah," ujarnya di persidangan, Senin (7/11/2022).
"Jasad itu sudah ada di dalam kantong jenazah atau masih tergeletak?" tanya majelis hakim.
"Belum, masih tergeletak berlumuran darah Yang Mulia," jawab Syahrul.
Dia lantas diminta anggota polisi untuk mengecek nadinya, dia lantas mengeceknya sambil mengenakan sarung tangan karet dan memastikan sosok tubuh yang tergeletak itu sudah tak bernyawa lagi. Kala itu, korban masih mengenakan pakaian dan posisinya pun terlentang.
"Wajahnya ditutupi masker warna hitam Yang Mulia," tuturnya.
"Saudara pegang sebelah mana? Otomatis saudara lewatin ceceran darah?" tanya hakim lagi.
"(Memegang jenazah Brigadir J sebelah) Kiri. Iya Yang Mulia (lewatin ceceran darah)," kata Syahrul lagi. Ari Sandita - Sindonews
(cip)