Kerja Sama Pengelolaan Hutan Berkelanjutan dan Inklusif Disepakati

Kamis, 03 November 2022 - 14:10 WIB
loading...
Kerja Sama Pengelolaan...
Direktur Regional TFA Rizal Algamar (kiri), Deputy General Chairperson for Environment and Forestry KADIN Indonesia Silverius Oscar Unggul, dan Direktur Eksekutif IBCSD Indah Budiani menandatangani kerja sama pengelolaan hutan berkelanjutan dan inklusif.
A A A
JAKARTA - Tropical Forest Alliance (TFA), The Investors Policy Dialogue on Deforestation (IPDD), dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menandatangani kerja sama pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan inklusif. Kerja sama ini sebagai bentuk dukungan terhadap agenda iklim lewat investasi yang berkelanjutan.

Dalam diskusi yang digelar usai penandatanganan kerja sama, Deputy General Chairperson for Environment and Forestry KADIN, Silverius Oscar Unggul menilai multiusaha kehutanan (MUK) adalah jalan baru pengelolaan kawasan hutan yang mengedepankan upaya transformasi usaha kehutanan. Menurutnya, istilah regeneratif berbeda dengan degeneratif.

"Degeneratif merupakan upaya mengembalikan lahan yang rusak menjadi baik dan berlanjut, sedangkan regeneratif tidak hanya bicara soal perbaikan fungsi lahan tapi juga memberikan nilai tambah usaha bagi lingkungan, sosial, dan budaya," kata Silverius Oscar dalam keterangan tertulis, Kamis (3/11/2022).

Project Manager Regenerative Forest Business Sub Hub (RFBSH), Rukmantara menambahkan regenerative forest business menjadi upaya transformasi bisnis timber-based menjadi multi product-based forest management. Pendekatan inklusif yang KADIN lakukan adalah mentransformasi the earlier condition menjadi the better condition untuk menjembatani end-to-end pelaku bisnis (hulu hingga hilir).

Dalam hal ini terdapat tiga pendekatan yang diusung yaitu learning, mempelajari sistem integrasi agroforestry, non-timber forest products, dan payment environmental services dalam bisnis pengelolaan hutan yang berbasis kayu. Kemudian dialogue: menyelenggarakan dialog nasional multistakeholder membahas tantangan dan solusi implementasi MUK.

"Terakhir, implementing yakni kerja sama lintas dan multiaktor di tingkat on farm dan off farm melalui skema business matching meeting untuk identifikasi potensi komoditas prospek, peluang pasar, multisector business networking (kehutanan sebagai penyedia lahan bekerja sama dengan perusahaan lain misalnya perusahaan makanan, perusahaan obat-obatan, hingga perusahaan bidang energi terkait program co-firing)," katanya.

Church Commissioners for England sekaligus Co Chair IPDD Indonesia, Olga Hancock mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi deforestasi. Hal ini akan memberi sinyal kepada pemerintah secara global bahwa aliran modal internasional mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.

Kepala Sekretariat IPDD, Daniela Carrera dari TFA Global menyatakan, pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan tidak perlu saling eksklusif. Untuk mencapai keduanya secara bersamaan, diperlukan dialog yang dapat dipercaya dan upaya bersama. "Melalui IPDD kami menciptakan sarana untuk mencapai tujuan," katanya.

Hal ini disikapi positif oleh Direktur Eksekutif IBCSD, Indah Budiani. Untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia, dengan MoU ini, IBCSD akan ikut mendorong pengelolaan hutan lestari dengan memfasilitasi dialog kebijakan terkait praktik pengelolaan kehutanan yang berkelanjutan, memfasilitasi dialog pengembangan model usaha terkait dengan sektor kehutanan yang telah membuka peluang perizinan berbasis multi usaha, dan memfasilitasi dialog untuk membuat Pengembangan fasilitas keuangan yang berbasis prinsip ESG.

Sementara Direktur Regional TFA Rizal Algamar mengatakan, peran TFA adalah meningkatkan upaya gotong royong untuk mendorong transisi secara global menuju rantai pasok yang bebas deforestasi, memobilisasi investasi serta secara konsisten mendukung masa depan yang positif untuk keberlanjutan hutan.

"Gotong royong mendukung agenda iklim merupakan satu-satunya upaya untuk memastikan keberlanjutan masyarakat yang sejahtera," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1431 seconds (0.1#10.140)