Sempat Digeledah, Adik Brigadir J Ungkap Kejanggalan di Rumah Saguling
loading...
A
A
A
JAKARTA - Adik Brigadir J , Bripda Maha Reza Hutabarat memberikan kesaksiannya di persidangan dugaan kasus pembunuhan kakaknya itu di PN Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). Sepengetahuan Maha Reza, kakaknya itu tak punya masalah apa pun dengan para ajudan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Saudara seberapa kenal dengan ajudan Ferdy Sambo? Pernah lihat di antara ajudan sering ada slek atau masalah? Korban tak pernah cerita dengan ajudan ABC?" tanya majelis hakim di persidangan, Selasa (25/10/2022).
"Karena sering main ke sana jadi kenal, kayak main pingpong atau nyanyi, main gitar (bareng ajudan lainnya). Pemantauan saya tidak ada (masalah di antara ajudan). Tak ada (cerita korban bermasalah dengan ajudan lain," jawab Maha Reza.
Baca juga: Sambil Menangis, Adik Brigadir J Ceritakan Dilarang Gendong Abangnya
Menurut Maha Reza, selama ini kakaknya tak pernah mengelhttps://nasional.sindonews.com/read/922279/13/sambil-menangis-adik-brigadir-j-ceritakan-dilarang-gendong-abangnya-1666681801uh suka dukanya menjadi ajudan, kakaknya hanya kerap mengeluh capek karena kurang beristirahat. Kakaknya juga tak pernah bercerita padanya pernah mengalami suatu kejadian tertentu.
Dia tahu kakaknya menjadi ajudan Ferdy Sambo saat dia bertugas di Jakarta, hingga akhirnya kakaknya itu menjadi ajudan Putri Candrawathi. Dia tak pernah bertanya alasan kakaknya bisa ditarik menjadi ajudan Putri lantaran hal itu juga persoalan biasa dalam jajaran kepolisian.
"Terakhir (Brigadir J jadi ajudan Ferdy Sambo) Pak FS jadi Kadiv Propam, lalu ditarik jadi ajudan Ibu PC. (Brigadir J diangkat jadi ajudan) Saat (Ferdy Sambo) jadi Dirtipidum sama jadi Kadiv Propam," tuturnya.
Selama menjadi ajudan, kakaknya juga tak pernah cerita dia punya masalah dengan Ferdy Sambo ataupun Putri Candrawathi, termasuk kehidupan pribadi mereka. Selama menjadi ajudan, kakaknya tinggal di rumah orang yang tengah didampinginya itu.
Adapun dia tinggal di kawasan Saguling pula, sekitar 500 meter jaraknya dari rumah di Saguling. Maka itu, dia juga terkadang ke rumah Saguling dan rumah Duren Tiga, sehingga sedikitnya tahu siapa saja yang tinggal di rumah tersebut, di antaranya ajudan yang piket dan sejumlah ART.
Adapun saat kejadian, terjadi saat dia pascapiket. Dia sempat tak tak bisa tidur hingga akhirnya dia mendapatkan telepon dari Kaden menanyakan dia sedang di mana dan apakah dia memegang senpi, hingga dijawab dia tak memegang senpi karena senpi itu ditinggal di pos.
Dia lantas diberitahu tengah ditunggu Karo Provos untuk membicarakan hal penting, dia lantas disuruh memakai pakaian dinas lapangan. Singkat cerita, saat dia hendak memgambil baju pakaian dinas lapangannya di-laundry, dia sempat mampir ke rumah Saguling.
"Saya masih pakaian biasa di Saguling, lalu saya sapa duluan (Kaden), ditanya pakaian dinas mana, saya bilang masih di-laundry, sudah selesai emang, sudah Pak, kamu bawa senpi enggak, dia geledah baju dan celana dan jok motor juga, tak ada kan, yaudah," papar Maha Reza.
Saat diminta bertemu Karo Provos, dia mengaku sempat memiliki perasaan tak enak sehingga dia pun buru-buru ke laundry agar bisa segera ke Provos Mabes Polri. Maha Reza sempat ditanya hakim apakah ada kejanggalan di rumah Saguling saat dia pergi dari lokasi.
"Ada yang mengganjal waktu itu, jam 7 lewat saya lihat damson (sekurity rumah), dia menyiram teras dari dekat pintu garasi, kok dia ngapain siram teras kan biasanya dia siram tanaman, aspal dan lainnya, kenapa baru jam 7 begini ditambah itu setengah saja basah, setengah enggak," katanya.
"Saudara seberapa kenal dengan ajudan Ferdy Sambo? Pernah lihat di antara ajudan sering ada slek atau masalah? Korban tak pernah cerita dengan ajudan ABC?" tanya majelis hakim di persidangan, Selasa (25/10/2022).
"Karena sering main ke sana jadi kenal, kayak main pingpong atau nyanyi, main gitar (bareng ajudan lainnya). Pemantauan saya tidak ada (masalah di antara ajudan). Tak ada (cerita korban bermasalah dengan ajudan lain," jawab Maha Reza.
Baca juga: Sambil Menangis, Adik Brigadir J Ceritakan Dilarang Gendong Abangnya
Menurut Maha Reza, selama ini kakaknya tak pernah mengelhttps://nasional.sindonews.com/read/922279/13/sambil-menangis-adik-brigadir-j-ceritakan-dilarang-gendong-abangnya-1666681801uh suka dukanya menjadi ajudan, kakaknya hanya kerap mengeluh capek karena kurang beristirahat. Kakaknya juga tak pernah bercerita padanya pernah mengalami suatu kejadian tertentu.
Dia tahu kakaknya menjadi ajudan Ferdy Sambo saat dia bertugas di Jakarta, hingga akhirnya kakaknya itu menjadi ajudan Putri Candrawathi. Dia tak pernah bertanya alasan kakaknya bisa ditarik menjadi ajudan Putri lantaran hal itu juga persoalan biasa dalam jajaran kepolisian.
"Terakhir (Brigadir J jadi ajudan Ferdy Sambo) Pak FS jadi Kadiv Propam, lalu ditarik jadi ajudan Ibu PC. (Brigadir J diangkat jadi ajudan) Saat (Ferdy Sambo) jadi Dirtipidum sama jadi Kadiv Propam," tuturnya.
Selama menjadi ajudan, kakaknya juga tak pernah cerita dia punya masalah dengan Ferdy Sambo ataupun Putri Candrawathi, termasuk kehidupan pribadi mereka. Selama menjadi ajudan, kakaknya tinggal di rumah orang yang tengah didampinginya itu.
Adapun dia tinggal di kawasan Saguling pula, sekitar 500 meter jaraknya dari rumah di Saguling. Maka itu, dia juga terkadang ke rumah Saguling dan rumah Duren Tiga, sehingga sedikitnya tahu siapa saja yang tinggal di rumah tersebut, di antaranya ajudan yang piket dan sejumlah ART.
Adapun saat kejadian, terjadi saat dia pascapiket. Dia sempat tak tak bisa tidur hingga akhirnya dia mendapatkan telepon dari Kaden menanyakan dia sedang di mana dan apakah dia memegang senpi, hingga dijawab dia tak memegang senpi karena senpi itu ditinggal di pos.
Dia lantas diberitahu tengah ditunggu Karo Provos untuk membicarakan hal penting, dia lantas disuruh memakai pakaian dinas lapangan. Singkat cerita, saat dia hendak memgambil baju pakaian dinas lapangannya di-laundry, dia sempat mampir ke rumah Saguling.
"Saya masih pakaian biasa di Saguling, lalu saya sapa duluan (Kaden), ditanya pakaian dinas mana, saya bilang masih di-laundry, sudah selesai emang, sudah Pak, kamu bawa senpi enggak, dia geledah baju dan celana dan jok motor juga, tak ada kan, yaudah," papar Maha Reza.
Saat diminta bertemu Karo Provos, dia mengaku sempat memiliki perasaan tak enak sehingga dia pun buru-buru ke laundry agar bisa segera ke Provos Mabes Polri. Maha Reza sempat ditanya hakim apakah ada kejanggalan di rumah Saguling saat dia pergi dari lokasi.
"Ada yang mengganjal waktu itu, jam 7 lewat saya lihat damson (sekurity rumah), dia menyiram teras dari dekat pintu garasi, kok dia ngapain siram teras kan biasanya dia siram tanaman, aspal dan lainnya, kenapa baru jam 7 begini ditambah itu setengah saja basah, setengah enggak," katanya.
(maf)