Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Pemerintah Perlu Tenangkan Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera menangani kasus gagal ginjal akut yang secara tiba-tiba muncul.
Dari laporan anggota fraksi PAN dari dapil masing-masing, gagal ginjal akut ini sangat meresahkan masyarakat. Apalagi diberitakan bahwa sejauh ini sudah ada 241 anak yang terpapar dan 131 anak dinyatakan tidak selamat.
"Ini bukan hanya korban sakit. Tetapi ini korban jiwa. Sangat beralasan jika masyarakat resah. Muncul kegelisahan di mana-mana," kata Saleh kepada wartawan, Selasa (25/10/2022).
"Menurut pantauan kami, pemerintah belum bekerja maksimal. Masih saling tunggu. Antara kemenkes dan BPOM belum bersinergi. Malah cenderung ada kesan saling menyalahkan," sesalnya.
Saleh pun mendesak Kemenkes dan BPOM agar obat-obatan yang disita untuk tidak dimusnahkan terburu-buru. Harus ada kejelasan dan klarifikasi terkait status obatnya agar produsen obat-obatan itu tidak dirugikan. Karena isu yang berkembang saat ini belum tentu menguntungkan mereka, sementara obat mereka belum tentu juga salah.
Ia juga mendesak Polri bersama BPOM dan kemenkes untuk segera melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Kalau terbukti ada kesalahan dan unsur kesengajaan, maka harus segera ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku, serta mendesak seluruh fasilitas kesehatan yang ada untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien yang terpapar.
"Harus ada upaya sungguh-sungguh agar mereka bisa sembuh dan sehat kembali," tegasnya.
Menurut Ketua Fraksi PAN DPR ini, langkah-langkah tersebut diperlukan agar dapat memberikan rasa tenang kepada masyarakat yang kini amat khawatir anaknya ikut terserang penyakit misterius ini.
"Langkah-langkah di atas mendesak untuk dilakukan. Masyarakat perlu diberi ketenangan. Apalagi, kita masih berkutat untuk melawan pandemi Covid-19 yang belum berakhir seiring munculnya varian-varian baru," tandas legislator Dapil Sumatera Utara II ini.
Dari laporan anggota fraksi PAN dari dapil masing-masing, gagal ginjal akut ini sangat meresahkan masyarakat. Apalagi diberitakan bahwa sejauh ini sudah ada 241 anak yang terpapar dan 131 anak dinyatakan tidak selamat.
"Ini bukan hanya korban sakit. Tetapi ini korban jiwa. Sangat beralasan jika masyarakat resah. Muncul kegelisahan di mana-mana," kata Saleh kepada wartawan, Selasa (25/10/2022).
"Menurut pantauan kami, pemerintah belum bekerja maksimal. Masih saling tunggu. Antara kemenkes dan BPOM belum bersinergi. Malah cenderung ada kesan saling menyalahkan," sesalnya.
Saleh pun mendesak Kemenkes dan BPOM agar obat-obatan yang disita untuk tidak dimusnahkan terburu-buru. Harus ada kejelasan dan klarifikasi terkait status obatnya agar produsen obat-obatan itu tidak dirugikan. Karena isu yang berkembang saat ini belum tentu menguntungkan mereka, sementara obat mereka belum tentu juga salah.
Ia juga mendesak Polri bersama BPOM dan kemenkes untuk segera melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Kalau terbukti ada kesalahan dan unsur kesengajaan, maka harus segera ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku, serta mendesak seluruh fasilitas kesehatan yang ada untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien yang terpapar.
"Harus ada upaya sungguh-sungguh agar mereka bisa sembuh dan sehat kembali," tegasnya.
Menurut Ketua Fraksi PAN DPR ini, langkah-langkah tersebut diperlukan agar dapat memberikan rasa tenang kepada masyarakat yang kini amat khawatir anaknya ikut terserang penyakit misterius ini.
"Langkah-langkah di atas mendesak untuk dilakukan. Masyarakat perlu diberi ketenangan. Apalagi, kita masih berkutat untuk melawan pandemi Covid-19 yang belum berakhir seiring munculnya varian-varian baru," tandas legislator Dapil Sumatera Utara II ini.
(maf)