PBNU: Apel Nasional Hari Santri Akan Diikuti 520.000 Peserta

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 18:51 WIB
loading...
PBNU: Apel Nasional Hari Santri Akan Diikuti 520.000 Peserta
Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf akan memimpin langsung pelaksanaan apel nasional Hari Santri 2022 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) akan memusatkan Apel Nasional Hari Santri 2022 di Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, pada Sabtu, 22 Oktober 2022. Apel nasional akan diikuti kurang lebih 520.000 santri yang tersebar 460-an titik di seluruh Indonesia.

Apel akan diikuti pengurus besar, wilayah, cabang, dan pengurus cabang internasional. Peringatan Hari Santri tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, apel nasional tak hanya diikuti para santri tapi juga oleh masyarakat umum, kepala daerah, aparat keamanan, pegawai negeri sipil, dan tokoh masyarakat.

"Pada tahun ini kita patut berbahagia, karena peringatan akan dikuti elemen masyaraakat. Kita kolaborasi dengan Kementerian Agama, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupatan/kota," kata Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf saat memimpin persiapan akhir apel Hari Santri secara daring, Jumat (21/10/2022).



Dalam rapat itu, sejumlah pengurus wilayah dan cabang NU melaporkan jumlah peserta yang akan ikut memeriahkan apel nasional Hari Santri besok. Acara apel akan digelar mulai 06.50 hingga 07.30 WIB. Apel ini tak hanya digelar langsung tapi juga bisa diikuti secara virtual. Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf memimpin pelaksanaan apel nasional ini.



Dalam amanatnya, Gus Yahya panggilan KH. Yahya Cholil Staquf - menyampaikan penetapan Hari Santri ini menjadi momentum untuk mengenang dan menghormati jasa perjuangan para pahlawan, seperti KH. Muhammad Hasyim Asy‘ari, KH. Ahmad Dahlan. H.O.S Cokroaminoto, Tengku Fakinah, Maria Josephine Walanda Maramis, dan lainnya yang turut berjuang sejak zaman pra revolusi kemerdekaan.

"Hari Santri adalah peringatan jasa dan keteladanan para pahlawan secara umum, yakni sebagai momentum mengenang kepahlawanan segenap bangsa Indonesia, bukan hanya satu kelompok tertentu saja," kata Gus Yahya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1530 seconds (0.1#10.140)