Menteri LHK: NGO Berperan Penting Memperbaiki Pengelolaan Lingkungan
loading...
A
A
A
BOGOR - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menilai kehadiran civil society atau NGO cukup berperan dan memberi pengaruh positif, baik sebagai sumber informasi, maupun advokasi kebijakan publik.
Begitu juga dalam upaya bersama mengawal perbaikan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya hutan secara berkeadilan. Hal itu disampaikan Siti Nurbaya saat menghadiri acara puncak 42 tahun WALHI sekaligus peluncuran Akademi Ekologi WALHI yang digelar di Training Center WALHI, di Caringin, Kabupaten Bogor, akhir pekan ini.
Situ Nubaya menyebutkan, WALHI dan beberapa civil society telah banyak berperan dalam upaya perbaikan pengelolaan lingkungan hidup.
"WALHI sudah pada jalur strategi pembudayaan lingkungan tersebut. Sebagai sebuah NGO, menjadi luar biasa ketika peduli terhadap pentingnya keberadaan Training Center," ujar Menteri Siti, dalam keterangan, Minggu (16/10/2022).
Kehadiran NGO juga erat kaitannya dengan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Agar peran masyarakat semakin kuat, maka diperlukan pembudayaan lingkungan melalui pendidikan lingkungan atau ekologi berbasis masyarakat.
"WALHI tidak tampil sebagai NGO yang sekadar berbeda pandangan dengan pemerintah, atau bahkan menentang kebijakan pemerintah," tandasnya.
Training Center WALHI dapat menjadi contoh sebuah lembaga yang mengedepankan aspek pengetahuan, beserta keahlian/ keterampilan mengelola lingkungan.
Training Center WALHI juga berperan penting dalam mengambil peran menciptakan green jobs di berbagai sektor dan lini pembangunan.
Direktur Eksekutif Nasional WALHI Zenzi Suhadi menyampaikan, WALHI tengah menyiapkan Akademi Ekologi di 28 provinsi, yang menjadi tempat belajar dan praktikum ilmu pengetahuan alam dan pendidikan lingkungan, khususnya bagi generasi muda.
Begitu juga dalam upaya bersama mengawal perbaikan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya hutan secara berkeadilan. Hal itu disampaikan Siti Nurbaya saat menghadiri acara puncak 42 tahun WALHI sekaligus peluncuran Akademi Ekologi WALHI yang digelar di Training Center WALHI, di Caringin, Kabupaten Bogor, akhir pekan ini.
Situ Nubaya menyebutkan, WALHI dan beberapa civil society telah banyak berperan dalam upaya perbaikan pengelolaan lingkungan hidup.
"WALHI sudah pada jalur strategi pembudayaan lingkungan tersebut. Sebagai sebuah NGO, menjadi luar biasa ketika peduli terhadap pentingnya keberadaan Training Center," ujar Menteri Siti, dalam keterangan, Minggu (16/10/2022).
Kehadiran NGO juga erat kaitannya dengan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Agar peran masyarakat semakin kuat, maka diperlukan pembudayaan lingkungan melalui pendidikan lingkungan atau ekologi berbasis masyarakat.
"WALHI tidak tampil sebagai NGO yang sekadar berbeda pandangan dengan pemerintah, atau bahkan menentang kebijakan pemerintah," tandasnya.
Training Center WALHI dapat menjadi contoh sebuah lembaga yang mengedepankan aspek pengetahuan, beserta keahlian/ keterampilan mengelola lingkungan.
Training Center WALHI juga berperan penting dalam mengambil peran menciptakan green jobs di berbagai sektor dan lini pembangunan.
Direktur Eksekutif Nasional WALHI Zenzi Suhadi menyampaikan, WALHI tengah menyiapkan Akademi Ekologi di 28 provinsi, yang menjadi tempat belajar dan praktikum ilmu pengetahuan alam dan pendidikan lingkungan, khususnya bagi generasi muda.