New Urbanisme Ala Anies Baswedan

Sabtu, 15 Oktober 2022 - 13:09 WIB
loading...
A A A
Integrasi transportasi umum memberi efek domino pada ruang kota yang tumbuh tercerai-berai. Pada saat bersamaan, kondisi demikian menjadi daya ungkit pengguna angkutan pribadi beralih moda ke angkutan umum.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan, pengguna angkutan umum mengalami peningkatan 200% dalam kurun waktu tiga tahun terakhir yang membuat kota ini diganjar Honorable Mantion pada Penghargaan Sustainable Transport Award (STA) 2021.

Beautifikasi Ruang Kota
Mempercantik ruang kota merupakan komponen lain kebijakan Anies. Penataan ruang memang tidak melulu soal menata lahan. Fasilitas kota pun butuh sentuhan kekinian agar relevan dan memberi kepuasan lebih bagi penggunan, semisalinstagramable.

Sudut-sudut kota di-upgradeagar terlihat cantik merupakan suatu keniscayaan.Beautifikasihalte transjakarta, jembatan penyebarangan orang (JPO), taman kota, pedestrian, mural tempok/atap perkampungan, konon memberi nuansa rekreatif bagi warga di tengah hiruk pikuk ibu kota.

Akan tetapi, fasilitas kota tak sekadar pendukung aktivitas warga, melainkan juga media rekreasi warga. Upaya beautufikasi pun harus bersifat menyeluruh.Innerdanouter beautification. Selain menjadi ruang yang cantik, juga harus nyaman dan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya. Innerdanouteryang sejalan akan membuat ruang mempunyai cita rasa bagi warganya. Sebaliknya, dominasiinneratauouteradalah cacat ruang.

Citayam Fashion Week (CFW) di Pedestrian Sudirman Thamrin cukup menggambarkan kepincangan beautifikasi ruang kota. Pedestrian dan zebra cross nyaman dan menarik menjadi media roduksi kegiatan baru yang mencederai fungsi aslinya.

Ruang pejalan kaki dan penyeberangan terdistorsi oleh kegiatan pemarean gaya hidup perkotaan. Transformasi ini membuat tak sedikit pengguna ruang terganggu. Sama halnya Tebet Ecopark. Upayabeautifikasitaman kota ini memang mampu menarik banyak pengunjung. Saking menariknya, sampai membeludak dan mengancam daya tampung taman kota. Alhasil, pengunjung malah disuguhi wisata lautan manusia.

Konsep Ruang Terbuka Hijau
Memenuhi 30% ruang terbuka hijau sudah barang tentu terdaftar pada lembar program kerja setiap pemimpin Ibu kota. Untuk keseimbangan lingkungan kota, serta meminimalisasi bencana ekologis, 30% adalahminimum tolerance. Walau mengejawantahkan angka tersebut bukan perkara mudah. Keterbatasan lahan menjadi variabel dominan.

Pengembangan RTH dalam artian Ruang Terbuka Hijau berebutan dengan pembangunan Rumah, Toko, Hotel (dan gedung-gedung lainnya). Kondisi tersebut dialami DKI Jakarta.

Dengan berbagai dinamika dan tantangan yang ada, RTH Kota Jakarta baru mencapai 9,98% dengan peningkatan yang sangat lamban, 0,98% dalam kurun dua dekade terakhir. Mensiasati itu, baru-baru ini Anies menambah konsep Ruang Terbuka Hijau yakni tidak saja berbasis ruang horisontal (hamparan), tetapi juga mengakomodasi ruang vertikal, semisal taman atap.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1905 seconds (0.1#10.140)