TGIPF: Presiden Jokowi Minta Polri Lanjutkan Penyelidikan Tragedi Kanjurahan

Jum'at, 14 Oktober 2022 - 15:26 WIB
loading...
TGIPF: Presiden Jokowi...
Ketua TGIPF Mahfud MD mengatakan Presiden Jokowi meminta kepada Polri untuk kembali melanjutkan penyelidikan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 suporter Arema FC tersebut. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Mahfud MD mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Polri untuk kembali melanjutkan penyelidikan tragedi Kanjuruha n yang menewaskan 132 suporter Arema FC tersebut.

"Kami lalu memberi catatan akhir yang tadi digarisbawahi oleh Bapak Presiden, Polri supaya meneruskan penyelidikan tindak pidana terhadap orang-orang lain yang juga diduga kuat terlibat dan harus ikut bertanggung jawab secara pidana di dalam kasus ini," ujar Mahfud MD dalam jumpa pers usai menyampaikan hasil temuan TGIPF yang dilaporkan ke Jokowi, Jumat (14/10/2022).



Mahfud yang juga menjabat Menko Polhukam ini mempersilakan Polri untuk menggunakan temuan TGIPF untuk mendalami peristiwa tersebut.

"TGIPF mempunyai banyak temuan-temuan untuk bisa didalami oleh Polri. Adapun tanggung jawab moral dipersilakan masing-masing melakukan langkah-langkah yang diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban manusia Indonesia yang berkeadaban," jelas dia.

Sebelumnya, Mahfud menyebut tragedi stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang itu jauh lebih menyeramkan. Bukti itu didapatkan atas pengecekan 32 CCTV milik pihak kepolisian.

"Fakta yang kami temukan korban yang jatuh itu proses jatuhnya korban itu jauh lebih mengerikan dari yang beredar di televisi maupun medsos karena kami merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat," tutur dia.

Dalam puluhan CCTV itu memperlihatkan sejumlah tragedi mengerikan mulai dari berdesakan karena terkena semprotan gas air mata hingga orang yang ikut membantu juga ikut terinjak dan meninggal di tempat.

"Itu lebih mengerikan dari sekadar semprot mati semprot mati gitu. Ada yang saling gandengan satu enggak bisa keluar satu tertinggal, ada yang satu balik lagi untuk menolong temannya terinjak-injak mati. Ada juga yang memberikan bantuan pernafasan karena satunya sudah tidak bisa bernafas, membantu kena semprot juga mati ada di situ lebih mengerikan daripada yang beredar karena ada di CCTV," pungkas dia.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1501 seconds (0.1#10.140)