#IwanBuleOut, Pengamat: Publik Menanti Pernyataan PSSI Bertanggung Jawab atas Tragedi Kanjuruhan

Rabu, 12 Oktober 2022 - 15:38 WIB
loading...
#IwanBuleOut, Pengamat:...
Kericuhan terjadi usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). FOTO/ANTARA
A A A
JAKARTA - Pengamat sepak bola, Akmal Marhali meminta PSSI secara gentleman bertanggung jawab atas tragedi di Stadion Kanjuruhan , Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

"PSSI harus secara gentleman menyatakan bertanggung jawab terhadap kejadian ini," kata Akmal di Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Seperti diketahui, warganet menggaungkan tagar #IwanBuleOut, menyoal tanggung jawab PSSI yang dipimpin Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, yang biasa disebut juga dengan Iwan Bule.



Akmal mengungkapkan hingga saat ini jajaran petinggi PSSI belum secara terbuka menyampaikan pernyataan bertanggung jawab atas kejadian tragis yang menewaskan ratusan orang di Stadion Kanjuruhan itu.

"(Ini) menjadi perhatian masyarakat bahwa belum ada pernyataan dari PSSI yang menyatakan bertanggung jawab," ujar Akmal.

Akmal menyatakan TGIPF tidak dalam posisi memaksa dan sebagainya, karena PSSI mempunyai hak untuk tidak bertanggung jawab atas insiden di Kanjuruhan. Meski demikian, masyarakat menginginkan PSSI sebagai lembaga federasi sepak bola tertinggi di Tanah Air memiliki rasa tanggung jawab moral atas tragedi di Kanjuruhan.

"Iya, secara moral kita menginginkan PSSI menyampaikan itu semua," ungkap Akmal.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Polisi Akan Periksa Pihak Indosiar Pekan Depan

Di sisi lain, terkait perannya sebagai Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), ia memaparkan beberapa hari berada di Jawa Timur guna melakukan investigasi dan bertemu dengan korban serta saksi mata tragedi Stadion Kanjuruhan.

TGIPF juga menemui unsur pengamanan terkait, baik dari unsur kepolisian, Brimob, kemudian unsur Panitia Pelaksana (Panpel) di lapangan maupun unsur steward dari security officer dan TNI. Dalam investigasi tersebut, TGIPF melihat lokasi terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan. Khususnya, beberapa pintu yang paling banyak menelan korban.

"Berbagai rekaman CCTV, selongsong gas air mata yang ditemukan di lapangan juga sudah diterima oleh TGIPF yang akan dijadikan sebagai barang bukti, dan kemudian diolah oleh tim," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1732 seconds (0.1#10.140)