Eddie Marzuki Nalapraya, Sosok Jenderal yang Jadi Bapak Pencak Silat Dunia
loading...
A
A
A
Berkat perjuangan Eddie, Pencak Silat resmi masuk daftar UNESCO pada 12 Desember 2019 melalui kegiatan Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kolombia. Kala itu Eddie mengemban amanah sebagai pembina Tim Pencak Silat Road to UNESCO dan Olympic tahun 2014-2019.
Penunjukannya sebagai Ketua Umum IPSI bukan tanpa dasar, kecintaan Eddie pada Pencak Silat sudah tumbuh sejak muda. Sebagai seorang pejuang yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada Agresi Militer Belanda 1947, Eddie tertarik dengan kemampuan Pencak Silat pejuang lainnya dalam melawan penjajah. Sehingga Eddie bersahabat dengan kalangan Silat dan menekuninya.
IPSI sebagai organisasi induk Pencak Silat di bawah kepemimpinannya mampu mengembangkan beladiri Pencak Silat dari tingkat lokal sampai dengan ke tingkat internasional. Pencak Silat sebagai beladiri asli Indonesia pada saat itu mampu berkembang dan dikenal oleh masyarakat secara luas hingga ke berbagai negara di Asia, Eropa, Amerika, Australia, dan berbagai negara di dunia.
Selain itu, Pencak Silat juga mampu menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam berbagai even besar, mulai dari kejuaraan di tingkat nasional, yaitu PON dan di tingkat internasional mampu dipertandingkan dan dipertunjukkan dalam Festival Pencak Silat Internasional, Invitasi Pencak Silat Internasional, Kejuaraan Eropa, SEA Games, dan Asian Games.
Pada masa kepemimpinan Eddie di IPSI, ia segera melakukan berbagai usaha untuk terus mengembangkan dan membina Pencak Silat ke tingkat yang lebih tinggi. Dia memiliki tujuan untuk mengembangkan Pencak Silat hingga ke tingkat internasional.
Eddie Marzuki kemudian terlibat secara langsung dalam pembentukan Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) di tahun 1980. Berdirinya Persilat merupakan sebagai organisasi Pencak Silat di tingkat internasional. Dia lalu ditunjuk sebagai Ketua Presidium.
Misi Persilat sendiri sesuai dengan tujuan Eddie untuk mengembangkan Pencak Silat di tingkat yang lebih tinggi (internasional) dengan memperjuangkan Pencak Silat untuk dapat dipertandingkan dalam SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
Perjuangan Eddie tak sia-sia. Tepatnya pada tahun 1987, Pencak Silat dipertandingkan pada SEA Games. Olympic Committee of Asian (OCA) atau Komite Olimpiade Asia juga ikut mengakui Pencak Silat pada 2003. Setelah mendapat pengakuan dari OCA, Pencak Silat akhirnya resmi dipertandingkan pada Asia Beach Games 2008 di Bali, Asia Martial Art Games 2009 di Thailand, dan Indoor Games 2009 di Hanoi.
Selain itu, Pencak Silat mulai dipertunjukkan dalam festival pencak silat dunia dan Asian Games. Pada tahun 2008, Eddie juga menggagas kejuaraan Pencak Silat di seluruh Eropa dan ia ditetapkan ‘Bapak Pencak Silat Eropa di Swiss’.
Belum lama ini, Eddie dianugerahi KONI Lifetime Achievement Award in Sports yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman di kediaman legenda Pencak Silat ini di Megamendung, Bogor pada 6 September 2022 lalu.
Penunjukannya sebagai Ketua Umum IPSI bukan tanpa dasar, kecintaan Eddie pada Pencak Silat sudah tumbuh sejak muda. Sebagai seorang pejuang yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada Agresi Militer Belanda 1947, Eddie tertarik dengan kemampuan Pencak Silat pejuang lainnya dalam melawan penjajah. Sehingga Eddie bersahabat dengan kalangan Silat dan menekuninya.
IPSI sebagai organisasi induk Pencak Silat di bawah kepemimpinannya mampu mengembangkan beladiri Pencak Silat dari tingkat lokal sampai dengan ke tingkat internasional. Pencak Silat sebagai beladiri asli Indonesia pada saat itu mampu berkembang dan dikenal oleh masyarakat secara luas hingga ke berbagai negara di Asia, Eropa, Amerika, Australia, dan berbagai negara di dunia.
Selain itu, Pencak Silat juga mampu menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam berbagai even besar, mulai dari kejuaraan di tingkat nasional, yaitu PON dan di tingkat internasional mampu dipertandingkan dan dipertunjukkan dalam Festival Pencak Silat Internasional, Invitasi Pencak Silat Internasional, Kejuaraan Eropa, SEA Games, dan Asian Games.
Pada masa kepemimpinan Eddie di IPSI, ia segera melakukan berbagai usaha untuk terus mengembangkan dan membina Pencak Silat ke tingkat yang lebih tinggi. Dia memiliki tujuan untuk mengembangkan Pencak Silat hingga ke tingkat internasional.
Eddie Marzuki kemudian terlibat secara langsung dalam pembentukan Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) di tahun 1980. Berdirinya Persilat merupakan sebagai organisasi Pencak Silat di tingkat internasional. Dia lalu ditunjuk sebagai Ketua Presidium.
Misi Persilat sendiri sesuai dengan tujuan Eddie untuk mengembangkan Pencak Silat di tingkat yang lebih tinggi (internasional) dengan memperjuangkan Pencak Silat untuk dapat dipertandingkan dalam SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
Perjuangan Eddie tak sia-sia. Tepatnya pada tahun 1987, Pencak Silat dipertandingkan pada SEA Games. Olympic Committee of Asian (OCA) atau Komite Olimpiade Asia juga ikut mengakui Pencak Silat pada 2003. Setelah mendapat pengakuan dari OCA, Pencak Silat akhirnya resmi dipertandingkan pada Asia Beach Games 2008 di Bali, Asia Martial Art Games 2009 di Thailand, dan Indoor Games 2009 di Hanoi.
Selain itu, Pencak Silat mulai dipertunjukkan dalam festival pencak silat dunia dan Asian Games. Pada tahun 2008, Eddie juga menggagas kejuaraan Pencak Silat di seluruh Eropa dan ia ditetapkan ‘Bapak Pencak Silat Eropa di Swiss’.
Belum lama ini, Eddie dianugerahi KONI Lifetime Achievement Award in Sports yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman di kediaman legenda Pencak Silat ini di Megamendung, Bogor pada 6 September 2022 lalu.