Kepala BSSN Dorong Sosialisasi Keamanan Siber dari Tingkat SD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Maraknya penipuan di dunia online lantaran masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang keamanan siber. Karena itu pemahaman siber perlu ditanamkan sejak dini.
"Dari sisi pendidikannya seharusnya ditingkat kalau perlu mulai dari tingkat SD itu sebenarnya masalah di siber harus kita sosialisasikan," kata Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian dalam MNC Forum LXVI (66th) "Strategi Badan Siber dan Sandi Negara dalam Ketahanan dan Keamanan Informasi Siber Nasional & Corporate Bussines Update", Kamis (6/10/2022).
Untuk mencegah kejahatan siber, Hinsa menganalogikan bagaimana ibu-ibu berbelanja di pasar. Mereka, kata Hinsa, melakukan survei harga dan kualitas barang terlebih dahulu kualitas dari satu toko ke toko lain. Dengan model yang sama, kemungkinan menjadi korban kejahatan siber dapat diminimalkan karena tidak langsung percaya dengan satu akun toko.
"Jadi memang masyarakat kita itu terlalu mudah percaya, yang saya katakan tadi, orang itu bisa anonim bisa juga dia identitasnya juga bisa disamarkan," ucapnya.
Terkait literasi, ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada MNC Group karena dengan mengadakan forum tersebut merupakan salah satu bentuk nyata penguatan literasi keamanan siber.
"Saya terimakasih juga tentu dengan MNC, banyak juga untuk memberikan literasi kepada masyarakat untuk keamanan siber ini," ujarnya.
Terkait meningkatkan keamanan siber di Indonesia, Hinsa menyebutkan BSSN juga bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga lain.
"Jadi kedepan tentu tadi sudah ada undang-undang perlindungan data pribadi untuk membantu, kemudian teman-teman dari kepolisian kita berkoordinasi terus bagaimana meningkatkan kemampuan mereka dalam rangka menangani masalah kasus-kasus yang terjadi di ruang siber dan penipuan di ruang siber," pungkasnya.
"Dari sisi pendidikannya seharusnya ditingkat kalau perlu mulai dari tingkat SD itu sebenarnya masalah di siber harus kita sosialisasikan," kata Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian dalam MNC Forum LXVI (66th) "Strategi Badan Siber dan Sandi Negara dalam Ketahanan dan Keamanan Informasi Siber Nasional & Corporate Bussines Update", Kamis (6/10/2022).
Untuk mencegah kejahatan siber, Hinsa menganalogikan bagaimana ibu-ibu berbelanja di pasar. Mereka, kata Hinsa, melakukan survei harga dan kualitas barang terlebih dahulu kualitas dari satu toko ke toko lain. Dengan model yang sama, kemungkinan menjadi korban kejahatan siber dapat diminimalkan karena tidak langsung percaya dengan satu akun toko.
"Jadi memang masyarakat kita itu terlalu mudah percaya, yang saya katakan tadi, orang itu bisa anonim bisa juga dia identitasnya juga bisa disamarkan," ucapnya.
Terkait literasi, ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada MNC Group karena dengan mengadakan forum tersebut merupakan salah satu bentuk nyata penguatan literasi keamanan siber.
"Saya terimakasih juga tentu dengan MNC, banyak juga untuk memberikan literasi kepada masyarakat untuk keamanan siber ini," ujarnya.
Terkait meningkatkan keamanan siber di Indonesia, Hinsa menyebutkan BSSN juga bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga lain.
"Jadi kedepan tentu tadi sudah ada undang-undang perlindungan data pribadi untuk membantu, kemudian teman-teman dari kepolisian kita berkoordinasi terus bagaimana meningkatkan kemampuan mereka dalam rangka menangani masalah kasus-kasus yang terjadi di ruang siber dan penipuan di ruang siber," pungkasnya.
(muh)