Kagetnya Rudini Jenderal Lulusan Belanda Ditunjuk Soeharto Jadi KSAD

Rabu, 05 Oktober 2022 - 05:20 WIB
loading...
A A A
Himawan dan pasukannya berhasil menghancurkan kekuatan pemberontak Andi Selle di Pinrang. Dia pula yang turut menyelamatkan nyawa M Jusuf dari berondongan tembakan anak buah Andi Selle di Pinrang, Sulawesi Selatan.

Jusuf yang saat itu Pangdam Hasanuddin nyaris direnggut maut usai perundingan damai dengan Selle gagal dan berujung baku tembak. Namun faktanya tiga jenderal tersebut tak satu pun melaju sebagai orang nomor satu AD.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam buku biografinya berjudul “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto” mengisahkan, rencana pergantian Poniman sebelumnya juga didengar Ibu Negara, Tien Soeharto.

Dalam sebuah makan malam di Jalan Cendana, Bu Tien berharap Pangdam Udayana Mayjen Dading Kalbuadi yang akan menjabat KSAD. Dia mengutarakan hal itu kepada Pak Harto atau Soeharto.

“Itu lho Pak, sing apik iku (yang bagus itu) Pangdam Bali Pak Dading. Tinggi, gagah dan ganteng Pak. Cocok itu, sebaiknya dia yang jadi Kasad Pak,” ujar Bu Tien, ditirukan Prabowo.

Makan malam keluarga itu memang hanya tiga orang. Soeharto, Tien, dan Prabowo. Soeharto hanya tersenyum mendengar ucapan istrinya. Pada makan malam berikutnya Bu Tien kembali menanyakan hal sama.

Dia kembali berharap Dading Kalbuadi yang dipilih. Sama seperti sebelumnya, Pak Harto hanya tersenyum. “Masih digodok,” ujar Presiden kelahiran Kemusuk, DIY itu.

Beberapa hari setelahnya, media massa ramai memberitakan KSAD telah terpilih. Sosok itu tak lain Rudini. Dalam sebuah makan malam yang kembali dihadiri Prabowo, Bu Tien tampak kecewa. “Bapak (Soeharto) itu enggak mau dengar saran Ibu,” kata Bu Tien pada Prabowo.

Profil Jenderal TNI Rudini
Pria kelahiran Malang pada 15 Desember 1929 ini sempat kuliah di Jakarta. Orang tuanya menginginkannya menjadi seorang dokter. Namun, Rudini sesungguhnya sangat ingin menjadi tentara.

Rudini sempat tidak diterima saat mendaftar sebagai prajurit TNI AU lantaran tinggi badannya tak memenuhi syarat. Pada Agustus 1951, Rudini mendengar TNI AD membuka pendaftaran untuk pendidikan di Akademi Militer Kerajaan di Breda, Belanda.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1012 seconds (0.1#10.140)