Gandeng Fatih Indonesia, Ini Jurus Sandiaga Tenarkan Batik di Kancah Internasional
loading...
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan strategi dalam mempopulerkan batik di kancah internasional.. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan strategi dalam mempopulerkan batik di kancah internasional. Hal itu disampaikan bertepatan pada Hari Batik Nasional yakni Minggu, 2 Oktober 2022.
Hal itu diungkapkan Sandi dalam peluncuran batik modern Fatih Indonesia Koleksi Sandiaga Series pada Minggu 2 Oktober 2022. Menurut Sandi, sebenarnya sudah sejak lama batik dikenal oleh masyarakat dunia.
"Ajang G20 ini merupakan suatu ajang yang berpotensi untuk kita menginternasionalkan batik lebih luas lagi. Beberapa tahun lalu Nelson Mandela sempat menggunakan batik-batik. Sebagai diplomasi, tentunya akan kita lebih perkenalkan lagi di dunia internasional. Akan kita pasarkan di area global," kata Sandiaga, dikutip Senin (3/9/2022)
Tak tanggung-tanggung, mantan Wakil Gubernur DKI itu juga akan menggelar ajang peragaan busana dari daerah-daerah namun berkelas internasional. "Mungkin selama ini ada London Fashion Week dan Paris Fashion Week, ke depannya insyaallah akan ada Pamekasan Fashion Week, Pekalongan Fashion Week dengan digital segmented targeted marketing, pemasaran era big data target kita akan menggandeng influencer-influencer internasional. Melalui big data inilah kita akan menjangkau pasar-pasar yang kita inginkan lebih menggunakan batik sebagai bukan hanya untuk juara di dalam negeri tapi juga bisa mendunia," jelasnya.
Dalam kesempatan itu turut hadir Founder sekaligus CEO Fatih Indonesia Fahmi Hendrawan, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah DKI Jakarta Tito Maulana, serta Co-Founder & Managing Director ALAMI Group Bembi Triawan Juniar yang berkomitmen penuh mendukung pertumbuhan Ekonomi Syariah di ranah brand lokal pakaian Muslim pria, Fatih Indonesia turut menyemarakkan Hari Batik Nasional dengan peluncuran Sandiaga Series.
"Saya merasa bangga bisa membuatkan batik khusus untuk Mas Menteri (Sandiaga Uno). Koleksi ini ada simbol SSU yang merupakan inisial dari Sandiaga Salahuddin Uno, unsur batik Megamendung dan simbol prinsip kerja 4-as Sandi Uno: Kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas," kata CEO Fatih Indonesia Fahmi Hendrawan.
Harapannya gelaran ini bisa menjadi pemicu peningkatan sektor industri batik serta industri halal di Indonesia. Untuk itu pelestarian dan perkembangan usaha batik harus menciptakan hasil karya dengan kualitas yang baik serta memiliki ciri khas dari tiap daerah di Nusantara.
Di depan para pengunjung, sejumlah model tampil memeragakan busana batik modern Sandiaga Series yang terdiri dari, batik koko modern, kimono batik, jaket varsity batik, dan full batik koko. Salah satu koleksi Sandiaga Series pun juga dilelang di hadapan tamu undangan yang hadir. Hasil dari lelang tersebut langsung disalurkan untuk pembangunan masjid di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pada intinya kami Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mendukung produk lokal yang mengarah kepada kebaikan," kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah DKI Jakarta, Tito Maulana.
Hal itu diungkapkan Sandi dalam peluncuran batik modern Fatih Indonesia Koleksi Sandiaga Series pada Minggu 2 Oktober 2022. Menurut Sandi, sebenarnya sudah sejak lama batik dikenal oleh masyarakat dunia.
"Ajang G20 ini merupakan suatu ajang yang berpotensi untuk kita menginternasionalkan batik lebih luas lagi. Beberapa tahun lalu Nelson Mandela sempat menggunakan batik-batik. Sebagai diplomasi, tentunya akan kita lebih perkenalkan lagi di dunia internasional. Akan kita pasarkan di area global," kata Sandiaga, dikutip Senin (3/9/2022)
Tak tanggung-tanggung, mantan Wakil Gubernur DKI itu juga akan menggelar ajang peragaan busana dari daerah-daerah namun berkelas internasional. "Mungkin selama ini ada London Fashion Week dan Paris Fashion Week, ke depannya insyaallah akan ada Pamekasan Fashion Week, Pekalongan Fashion Week dengan digital segmented targeted marketing, pemasaran era big data target kita akan menggandeng influencer-influencer internasional. Melalui big data inilah kita akan menjangkau pasar-pasar yang kita inginkan lebih menggunakan batik sebagai bukan hanya untuk juara di dalam negeri tapi juga bisa mendunia," jelasnya.
Dalam kesempatan itu turut hadir Founder sekaligus CEO Fatih Indonesia Fahmi Hendrawan, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah DKI Jakarta Tito Maulana, serta Co-Founder & Managing Director ALAMI Group Bembi Triawan Juniar yang berkomitmen penuh mendukung pertumbuhan Ekonomi Syariah di ranah brand lokal pakaian Muslim pria, Fatih Indonesia turut menyemarakkan Hari Batik Nasional dengan peluncuran Sandiaga Series.
"Saya merasa bangga bisa membuatkan batik khusus untuk Mas Menteri (Sandiaga Uno). Koleksi ini ada simbol SSU yang merupakan inisial dari Sandiaga Salahuddin Uno, unsur batik Megamendung dan simbol prinsip kerja 4-as Sandi Uno: Kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas," kata CEO Fatih Indonesia Fahmi Hendrawan.
Harapannya gelaran ini bisa menjadi pemicu peningkatan sektor industri batik serta industri halal di Indonesia. Untuk itu pelestarian dan perkembangan usaha batik harus menciptakan hasil karya dengan kualitas yang baik serta memiliki ciri khas dari tiap daerah di Nusantara.
Di depan para pengunjung, sejumlah model tampil memeragakan busana batik modern Sandiaga Series yang terdiri dari, batik koko modern, kimono batik, jaket varsity batik, dan full batik koko. Salah satu koleksi Sandiaga Series pun juga dilelang di hadapan tamu undangan yang hadir. Hasil dari lelang tersebut langsung disalurkan untuk pembangunan masjid di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pada intinya kami Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mendukung produk lokal yang mengarah kepada kebaikan," kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah DKI Jakarta, Tito Maulana.
(cip)
Explore More