Azyumardi Azra di Mata Mantan Menag Lukman Hakim: Seorang Sufi yang Patut Diteladani
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Jenazah Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra tiba di rumah duka Perumahan Puri Laras II, Cirendeu, Tangerang Selatan, Senin (19/9/2022) tengah malam. Sesaat setelah dikeluarkan dari mobil ambulans, para pelayat langsung melantunkan tahlil.
Terlihat di lokasi mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin turut memopong peti jenazah Azyumardi. Lukman Hakim sudah berada di rumah duka sejak Senin malam untuk menghadiri acara tahlilan.
Di mata Lukman Hakim, Profesor Azra sangat menginspirasi dan mencerahkan. Almarhum merupakan cendekiawan sejati dan akademisi tulen yang tak pernah tergoda oleh jabatan politik.
"Almarhum itu orang besar, tentu banyak sisi yang bisa kita teladani, yang bisa kita ambil pelajaran darinya," kata Lukman saat ditemui di rumah duka.
Semasa hidup, Azyumardi konsisten dan sangat istiqomah untuk tetap menekuni dunia akademik. Hal itu terbukti dari kiprahnya sepanjang hayatnya, hingga ajal menjumput.
"Jadi, bagi saya almarhum adalah seorang sufi, dalam artian Beliau sudah tidak lagi silau dengan materi, padahal kesempatan itu sangat banyak. Beliau adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya," ujar Lukman.
Lukman melihat pemikiran Azyumardi sangat luas dan selalu dalam satu kesatuan tentang ke-Indonesiaan. Oleh karena itu, dalam banyak kesempatan almarhum selalu berbicara tentang kemanusiaan dan keadilan. Sebab hal itulah yang bisa membuktian agama menjadi bermakna bagi orang banyak.
"Dengan jabatan-jabatan, dengan harta, Beliau tetap berorientasi bagaimana ke-Indonesiaan, bagaimana agama itu betul bisa berkontribusi secara positif bagi bangsa Indonesia dan bagi dunia," pungkas Lukman.
Terlihat di lokasi mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin turut memopong peti jenazah Azyumardi. Lukman Hakim sudah berada di rumah duka sejak Senin malam untuk menghadiri acara tahlilan.
Di mata Lukman Hakim, Profesor Azra sangat menginspirasi dan mencerahkan. Almarhum merupakan cendekiawan sejati dan akademisi tulen yang tak pernah tergoda oleh jabatan politik.
"Almarhum itu orang besar, tentu banyak sisi yang bisa kita teladani, yang bisa kita ambil pelajaran darinya," kata Lukman saat ditemui di rumah duka.
Semasa hidup, Azyumardi konsisten dan sangat istiqomah untuk tetap menekuni dunia akademik. Hal itu terbukti dari kiprahnya sepanjang hayatnya, hingga ajal menjumput.
"Jadi, bagi saya almarhum adalah seorang sufi, dalam artian Beliau sudah tidak lagi silau dengan materi, padahal kesempatan itu sangat banyak. Beliau adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya," ujar Lukman.
Lukman melihat pemikiran Azyumardi sangat luas dan selalu dalam satu kesatuan tentang ke-Indonesiaan. Oleh karena itu, dalam banyak kesempatan almarhum selalu berbicara tentang kemanusiaan dan keadilan. Sebab hal itulah yang bisa membuktian agama menjadi bermakna bagi orang banyak.
"Dengan jabatan-jabatan, dengan harta, Beliau tetap berorientasi bagaimana ke-Indonesiaan, bagaimana agama itu betul bisa berkontribusi secara positif bagi bangsa Indonesia dan bagi dunia," pungkas Lukman.
(thm)