Kenali 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur Akibat Kekejaman G30S/PKI
loading...
A
A
A
Sebelum dia bergabung dengan angkatan bersenjata Indonesia, Siswondo sempat dikirim ke Jepang untuk memperdalam ilmu intelijen pada Kenpei Kasya Butai.
5. Letjen (Anumerta) Mas Tirtodarmo Haryono
Pada saat peristiwa G30S, sempat terjadi penembakan di kediaman Haryono. Meskipun sempat berhasil kabur sang jenderal ini harus tertangkap dan dibawa menggunakan truk.
Jenderal TNI ini lahir pada 20 Januari 1924 di Surabaya. Pangkat terakhirnya adalah Deputi III Menteri/Panglima AD Bidang Perencanaan dan Pembinaan.
Baca juga : Jenazah Pengangkat Tujuh Pahlawan Revolusi Pelda KKO Evert Julius Dikremasi
6. Letjen (Anumerta) Raden Suprapto
Pria yang lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920 juga merupakan korban kekejaman G30S. Sebelumnya, Soeprapto ternyata pernah menjadi Ajudan Panglima Besar Sudirman dalam pertempuran di Ambarawa.
Jenderal ini juga aktif ketika memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan melakukan usaha perebutan senjata dari tangan Jepang di Cilacap.
7. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani
Jenderal TNI yang lahir di Purworejo pada 19 Juni 1922 ini memang dikenal anti Komunis. Pada saat malam penculikan Jenderal Ahmad Yani ditembak secara spontan ketika sempat menampar salah satu oknum tersebut.
5. Letjen (Anumerta) Mas Tirtodarmo Haryono
Pada saat peristiwa G30S, sempat terjadi penembakan di kediaman Haryono. Meskipun sempat berhasil kabur sang jenderal ini harus tertangkap dan dibawa menggunakan truk.
Jenderal TNI ini lahir pada 20 Januari 1924 di Surabaya. Pangkat terakhirnya adalah Deputi III Menteri/Panglima AD Bidang Perencanaan dan Pembinaan.
Baca juga : Jenazah Pengangkat Tujuh Pahlawan Revolusi Pelda KKO Evert Julius Dikremasi
6. Letjen (Anumerta) Raden Suprapto
Pria yang lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920 juga merupakan korban kekejaman G30S. Sebelumnya, Soeprapto ternyata pernah menjadi Ajudan Panglima Besar Sudirman dalam pertempuran di Ambarawa.
Jenderal ini juga aktif ketika memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan melakukan usaha perebutan senjata dari tangan Jepang di Cilacap.
7. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani
Jenderal TNI yang lahir di Purworejo pada 19 Juni 1922 ini memang dikenal anti Komunis. Pada saat malam penculikan Jenderal Ahmad Yani ditembak secara spontan ketika sempat menampar salah satu oknum tersebut.