Kenali 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur Akibat Kekejaman G30S/PKI
loading...
A
A
A
Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen pada 28 Agustus 1922. Dia ditangkap oleh PKI di kediamannya yang berada di Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat.
Sebelumnya Sutoyo sempat tergabung ke dalam Polisi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang merupakan cikal bakal Tentara Nasional Indonesia pasca proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Dia juga sempat menjadi ajudan Kolonel Gatot Soebroto, komandan Polisi Militer. Sementara jabatan terakhirnya adalah Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat.
3. Mayjen (Anumerta) Donald Isaac Pandjaitan
Pada saat peristiwa pemberontakan, terdapat beberapa oknum yang memaksa masuk dan melancarkan tembakan ke kediaman Pandjaitan di Jalan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pahlawan Revolusi yang lahir pada 9 Juni 1925 di Sumatera Utara ini memulai karir militernya pada saat ia mengikuti pendidikan Giyugun di Bukittinggi.
D.I. Pandjaitan kemudian bergabung dengan TKR Pasca proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjabat sebagai Komandan Batalyon I merangkap Kepala Latihan Resimen IV Divisi III / Banteng hingga panda puncaknya menjabat sebagai Asisten IV Menteri / Panglima Angkatan Darat.
4. Letjen (Anumerta) Siswondo Parman
Siswondo Parman lahir pada 4 Agustus 1918 dan merupakan salah satu jenderal yang sebelumnya sempat diperingatkan akan gerakan komunis yang hendak muncul.
Namun pada hari berlangsungnya peristiwa tersebut justru tanpa pengawasan. Akhirnya dia diangkut oleh puluhan oknum menggunakan truk yang telah disediakan.
Sebelumnya Sutoyo sempat tergabung ke dalam Polisi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang merupakan cikal bakal Tentara Nasional Indonesia pasca proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Dia juga sempat menjadi ajudan Kolonel Gatot Soebroto, komandan Polisi Militer. Sementara jabatan terakhirnya adalah Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat.
3. Mayjen (Anumerta) Donald Isaac Pandjaitan
Pada saat peristiwa pemberontakan, terdapat beberapa oknum yang memaksa masuk dan melancarkan tembakan ke kediaman Pandjaitan di Jalan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pahlawan Revolusi yang lahir pada 9 Juni 1925 di Sumatera Utara ini memulai karir militernya pada saat ia mengikuti pendidikan Giyugun di Bukittinggi.
D.I. Pandjaitan kemudian bergabung dengan TKR Pasca proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjabat sebagai Komandan Batalyon I merangkap Kepala Latihan Resimen IV Divisi III / Banteng hingga panda puncaknya menjabat sebagai Asisten IV Menteri / Panglima Angkatan Darat.
4. Letjen (Anumerta) Siswondo Parman
Siswondo Parman lahir pada 4 Agustus 1918 dan merupakan salah satu jenderal yang sebelumnya sempat diperingatkan akan gerakan komunis yang hendak muncul.
Namun pada hari berlangsungnya peristiwa tersebut justru tanpa pengawasan. Akhirnya dia diangkut oleh puluhan oknum menggunakan truk yang telah disediakan.