Ustaz Yusuf Mansur: Pendidikan Apa yang Mau Diberikan Eko Kuntadhi?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ustaz Yusuf Mansur ikut merespons unggahan pegiat media sosial Eko Kuntadhi yang dianggap menghina keluarga Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur. Yusuf Mansur melihat hal itu sebagai kebiasaan Eko Kuntadhi yang harus diakhiri.
”Kebiasaan nyerang orang, harus distop. Kadang berdasarkan data socmed belaka. Dan kasian. Sebab jadi kayak karakter nyerang orang jadinya,” ujar Yusuf Mansur dalam pernyataan tertulis, Rabu (14/9/2022).
Menurut dia, dengan menjadi karakter semacam itu, Eko Kuntadhi sebenarnya sedang dihukum. Dia dijadikan alat untuk menguji kesabaran dan kebesaran jiwa seseorang. ”Ini menjadi hukuman tersendiri sebenarnya. Dijadikan alat oleh Allah, untuk menguji kesabaran seseorang, dan dijadikan alat untuk jadi sarana pengampunan dan pembersihan dosa,” kata Wakil Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta ini.
Yusuf Mansur mengingatkan bahwa apa yang dilakukan Eko Kuntadhi selama ini bukan contoh yang baik baik generasi muda dan anak-anak. “Sebagai orang dewasa Indonesia, ga pas juga dalam memberi contoh kepada anak2 muda dan remaja, pengguna socmed. Meledek, menghina, mengata-ngatai, seseorang. Pendidikan apa yang mau diberikan oleh Pak Eko Kuntadhi kepada bangsa Indonesia. Semoga bisa mengajarkan, dan mencontohkan kebaikan,” tutur dia.
Sementara kepada cucu pendiri Ponpes Lirboyo, Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz Yusuf Mansur mengajak untuk tetap bersabar dan memaafkan.
”Dan kepada Ning Imaz, mari kita tetep tunjukkan akhlak seorang yang beragama. Memaafkan, mengampuni, mengasihi. Tetep tenang, ga marah, maklumi, dan malah mendoakan dan terus berprasangka baik, seraya bersabar,” ujar Yusuf Mansur.
Masalah ini bermula dari cuitan Eko di Twitter yang mengunggah potongan video Ning Imaz. Di dalam video itu, Ning Imaz menjelaskan tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Potongan video ini diunggah Eko dengan mencantumkan keterangan atau caption berupa ungkapan bernada kasar “Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan,” bunyi keterangan video yang diunggah Eko Kuntadhi yang kini telah dihapus.
”Kebiasaan nyerang orang, harus distop. Kadang berdasarkan data socmed belaka. Dan kasian. Sebab jadi kayak karakter nyerang orang jadinya,” ujar Yusuf Mansur dalam pernyataan tertulis, Rabu (14/9/2022).
Menurut dia, dengan menjadi karakter semacam itu, Eko Kuntadhi sebenarnya sedang dihukum. Dia dijadikan alat untuk menguji kesabaran dan kebesaran jiwa seseorang. ”Ini menjadi hukuman tersendiri sebenarnya. Dijadikan alat oleh Allah, untuk menguji kesabaran seseorang, dan dijadikan alat untuk jadi sarana pengampunan dan pembersihan dosa,” kata Wakil Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta ini.
Yusuf Mansur mengingatkan bahwa apa yang dilakukan Eko Kuntadhi selama ini bukan contoh yang baik baik generasi muda dan anak-anak. “Sebagai orang dewasa Indonesia, ga pas juga dalam memberi contoh kepada anak2 muda dan remaja, pengguna socmed. Meledek, menghina, mengata-ngatai, seseorang. Pendidikan apa yang mau diberikan oleh Pak Eko Kuntadhi kepada bangsa Indonesia. Semoga bisa mengajarkan, dan mencontohkan kebaikan,” tutur dia.
Sementara kepada cucu pendiri Ponpes Lirboyo, Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz Yusuf Mansur mengajak untuk tetap bersabar dan memaafkan.
”Dan kepada Ning Imaz, mari kita tetep tunjukkan akhlak seorang yang beragama. Memaafkan, mengampuni, mengasihi. Tetep tenang, ga marah, maklumi, dan malah mendoakan dan terus berprasangka baik, seraya bersabar,” ujar Yusuf Mansur.
Masalah ini bermula dari cuitan Eko di Twitter yang mengunggah potongan video Ning Imaz. Di dalam video itu, Ning Imaz menjelaskan tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Potongan video ini diunggah Eko dengan mencantumkan keterangan atau caption berupa ungkapan bernada kasar “Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan,” bunyi keterangan video yang diunggah Eko Kuntadhi yang kini telah dihapus.
(muh)