Dua Faktor Mengapa Prabowo Subianto Duduki Puncak Elektabilitas Capres 2024

Jum'at, 09 September 2022 - 17:10 WIB
loading...
Dua Faktor Mengapa Prabowo Subianto Duduki Puncak Elektabilitas Capres 2024
Menhan Prabowo Subianto bertengger di urutan pertama calon presiden (Capres) 2024 dengan elektabilitas tertinggi.. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertengger di urutan pertama calon presiden (Capres) 2024 dengan elektabilitas tertinggi. Hal tersebut berdasarkan hasil riset terbaru Survei Nasional Indostrategi Research and Consulting.

Direktur Indostrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam mengatakan, Prabowo mendapatkan persentase sebesar 31,3%, diikuti Ganjar Pranowo dengan 20%, lalu Anies Baswedan dengan angka 14,9%, selanjutnya Agus Harimurty Yudhoyono (AHY) dengan presentase sebesar 5,3%, dan di urutan kelima ada Ridwan Kamil dengan persentase 4,1%.

Arif menjelaskan, tingginya elektabilitas Prabowo disebabkan oleh dua faktor. Pertama, yakni semakin tingginya pemilih Prabowo pascadeklarasi koalisi Kebangkitan Indonesia Raya antara Gerindra dan PKB.



"Setidaknya ada dua hal mengapa Prabowo unggul, yakni dipicu deklarasi poros Gerindra dan PKB," kata Arif saat menyampaikan hasil survei secara daring, Jumat (9/9/2022).

"Deklarasi Gerindra dan PKB juga memicu trend kenaikan elektabilitas Prabowo. Pemilih PKB yang mayoritas berlatar NU mengarahkan pilihannya ke Prabowo. Gus Muhaimin punya peran," sambungnya.



Faktor kedua, kata Arif, yakni karena masyarakat menilai bahwa Prabowo memiliki kinerja yang baik, dan jarang melakukan pencitraan di sosial media. "Kinerjanya dianggap baik oleh publik," ucapnya.

"Tampaknya public luas juga menyadari bahwa apa yang dipertontonkan dari konten-konten yang diunggah di medsos oleh beberapa tokoh yang berhasrat menjadi capres belum tentu benar adanya, hanya berupa pencitraan untuk meraih simpati dan dukungan saja bukan yang sebenar-benarnya," sambungnya.

Sebagai informasi, Survei Nasional Indostrategi Research and Consulting dilaksanakan pada 29 Agustus sampai 5 September 2022. Populasi survei ini adalah penduduk Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah.

Jumlah sampel sebesar 1.230 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik direct interview, dengan ambang kesalahan (margin of error) kurang lebih 2,83%.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1787 seconds (0.1#10.140)