Sejarah Operasi Dwikora, Perintah Soekarno untuk Gagalkan Pembentukan Federasi Malaysia

Senin, 29 Agustus 2022 - 05:00 WIB
loading...
Sejarah Operasi Dwikora, Perintah Soekarno untuk Gagalkan Pembentukan Federasi Malaysia
Operasi Dwikora merupakan operasi yang melegenda dalam sejarah TNI di Indonesia. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Operasi Dwikora dibentuk atas perintah Presiden Soekarno ketika Indonesia bersitegang dengan Malaysia.

Operasi Dwi Komando Rakyat merupakan jawaban dari Angkatan Bersenjata Indonesia atas perintah sang presiden demi menggagalkan pembentukan Federasi Malaysia.

Pembentukan operasi Dwikora ini juga tak lepas dari PKI yang mempengaruhi Bung Karno. Pembentukan negara federasi ini dianggap merupakan rencana kolonial Inggris demi memperluas wilayahnya.

Melansir dari berbagai sumber, Malaysia pada saat itu tengah merencanakan untuk menggabungkan wilayah Singapura, Brunei, Serawak, Malaya dan Sabah yang terletak di Kalimantan Utara pada tahun 1960 an.

Hal yang melatar belakangi pembentukan Dwikora ini karena Presiden Soekarno yang khawatir akan pembentukan negara Malaya yang dianggap merupakan tindak penjajahan neokolonialisme.

Federasi yang dianggap merupakan kendali Inggris ini juga telah melanggar persetujuan Manila yang membuat Indonesia dan Filipina bersengketa dengan Malaysia.

Dalam perjanjian tersebut terdapat poin penting yang menyatakan bahwa Indonesia dan Filipina akan menyambut baik federasi tersebut asalkan juga mendapat dukungan dari rakyat di Kalimantan Utara.

Selain itu PBB juga harus mendukung pembentukan tersebut sebagai pihak yang tidak memihak. Pelanggaran perjanjian tersebut dilakukan dengan memproklamasikan Negara Malaysia tahun 1963 di Kuala Lumpur dan London.

Sehingga hal ini membuat Ir Soekarno geram dan membentuk operasi Dwikora demi menggagalkan konfrontasi tersebut.

Tujuan dari operasi Dwikora adalah untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia karena wilayah yang akan dijadikan Negara Federasi Malaya tersebut berada di kawasan Pulau Kalimantan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1068 seconds (0.1#10.140)