Kualitas SDM Papua Tak Boleh Dipandang Sebelah Mata
loading...
A
A
A
Menurut Meki, persepsi negatif tertentu ke warga Papua, sejatinya tidak tepat. Dia mengajak semua pihak untuk melihat secara utuh. Bahkan, persepsi negatif itu harus dilawan dengan prestasi.
Dia bercerita, ketika kuliah di luar negeri, belajar sampai 13 jam. Karena itu, jangan pernah merasa kecil hati, apalagi orang Papua sangat practical, bisa lebih baik dari yang lain.
“Warga Papua punya kemampuan, yang penting jangan dipolitisasi, saya yakin anak muda Papua mampu sukses, jangan selalu down,” tandasnya.
Akademisi Universitas Cendrawasih, JR Mansoben menambahkan, dari berbagi riset dan literatur, anak-anak muda Papua sesungguhnya sangat mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi apa pun.
Anak muda Papua dinilai juga mampu meningkatkan kemampuan secara cepat, sehingga akan mampu memimpin di setiap lingkungan.
“Itu sudah menjadi sifat dasar sehingga tidak boleh ada keraguan, berikan kesempatan kepada pemuda Papua, dalam bidang apa saja, karena bisa beradaptasi, dan mampu memimpin,” ujar Mansoben.
Karena itu, lanjut Mansoben, perlu dukungan sistem pendidikan yang bagus agar potensi SDM di Papua dapat dikeluarkan sehingga bersama-sama mampu membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Ketua Presidium PP PMKRI 2020-2022, Benediktus Papa mengatakan, semangat anak muda Papua sangat besar dan mampu bersaing. Hanya saja seringkali kemampuan itu tidak sejalan dengan kesempatan yang tersedia.
Menurut dia, hal tersebut terutama ketika kembali ke Papua. Karena itu, dia mendorong agar otonomi khusus benar-benar mampu memberi ruang yang luas kepada SDM Papua.
Adanya anggapan bahwa anak muda Papua apatis dinilainya sangat tidak tepat. Menurut dia, anak muda Papua memiliki keinginan kuat untuk membangun dan memimpin.
Dia bercerita, ketika kuliah di luar negeri, belajar sampai 13 jam. Karena itu, jangan pernah merasa kecil hati, apalagi orang Papua sangat practical, bisa lebih baik dari yang lain.
“Warga Papua punya kemampuan, yang penting jangan dipolitisasi, saya yakin anak muda Papua mampu sukses, jangan selalu down,” tandasnya.
Akademisi Universitas Cendrawasih, JR Mansoben menambahkan, dari berbagi riset dan literatur, anak-anak muda Papua sesungguhnya sangat mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi apa pun.
Anak muda Papua dinilai juga mampu meningkatkan kemampuan secara cepat, sehingga akan mampu memimpin di setiap lingkungan.
“Itu sudah menjadi sifat dasar sehingga tidak boleh ada keraguan, berikan kesempatan kepada pemuda Papua, dalam bidang apa saja, karena bisa beradaptasi, dan mampu memimpin,” ujar Mansoben.
Karena itu, lanjut Mansoben, perlu dukungan sistem pendidikan yang bagus agar potensi SDM di Papua dapat dikeluarkan sehingga bersama-sama mampu membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Ketua Presidium PP PMKRI 2020-2022, Benediktus Papa mengatakan, semangat anak muda Papua sangat besar dan mampu bersaing. Hanya saja seringkali kemampuan itu tidak sejalan dengan kesempatan yang tersedia.
Menurut dia, hal tersebut terutama ketika kembali ke Papua. Karena itu, dia mendorong agar otonomi khusus benar-benar mampu memberi ruang yang luas kepada SDM Papua.
Adanya anggapan bahwa anak muda Papua apatis dinilainya sangat tidak tepat. Menurut dia, anak muda Papua memiliki keinginan kuat untuk membangun dan memimpin.