Kualitas SDM Papua Tak Boleh Dipandang Sebelah Mata

Rabu, 01 Juli 2020 - 11:50 WIB
loading...
Kualitas SDM Papua Tak Boleh Dipandang Sebelah Mata
Penari membawakan tarian tradisional khas dari masing-masing kabupaten/kota di Papua Barat pada pembukaan Festival Seni dan Budaya di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua Barat, Manokwari, Papua Barat, 2018 silam. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Masyarakat Papua dinilai memiliki kemampuan setara dengan masyarakat lain asalkan mendapat kesempatan yang sama.

Apalagi saat ini pemerintah juga terus membangun sumber daya manusia melalui berbagai jalur, baik pendidikan, pelatihan juga mengirimkan anak-anak muda Papua berbakat menimba ilmu baik ke luar Papua maupun ke luar negeri.

Bupati Kabupaten Paniai, Meki Nawipa menyampaikan Gubernur Papua telah mengirimkan pemuda Papua terbaik untuk belajar ke luar negeri.

Dengan demikian ketika kembali, para pelajar dari Papua mampu membangun kampung halamannya, juga Indonesia. “Ada banyak anak muda Papua yang sekolah di Rusia, Eropa, Amerika, hingga New Zeland, kami bekerja dari hulu ke hilir. Bicara pendidikan tidak semata pintar dan bodoh, namun juga menghasilkan SDM jujur, mampu dipercaya, kami berusaha merangkum menjadi satu. Membangun karakter yang bisa ditunjukan Indonesia, karena Papua mampu memimpin,” kata Meki Nawipa dalam diskusi bertema Kepemimpinan Papua Dalam Membangun Indonesia , Selasa 30 Juni 2020.

Menurut dia, kesempatan untuk berkontribusi kepada Indonesia selalu terbuka, asalkan anak-anak Papua memakai kesempatan itu untuk mendorong diri sendiri menjadi lebih baik.

Karena itu pemerintah daerah terus menerus mendorong peningkatan SDM. Paling dekat, lanjut dia, akan memberangkatkan 10 anak muda Papua belajar ke Amerika.

Bagi dia, akan menjadi kebanggaan warga Papua mampu berprestasi, baik di luar negeri, di Jakarta, maupun dimana saja. Kembali tidak kembali ke Papua tidak masalah asalkan berkontribusi positif. (Baca juga: Murka Jokowi ke Anak Buah Justru Menyejukkan Hati Rakyat)

Saat berkarier, dia menegaskan tidak akan pernah keluar dari tempatnya bekerja sebelum memberi kesempatan untuk anak-anak Papua lain untuk masuk.

Dia mengajak anak-anak muda Papua juga anak muda Indonesia lain, dalam memimpin, tidak harus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) namun bisa menjadi pengusaha. Karena itu, dia pun memberi bantuan dukungan permodalan kepada anak muda Papua di daerahnya yang ingin berusaha. Apalagi pada tahun depan ia ingin menjadikan Paniai menjadi sentra kopi.

“Memaksimalkan potensi daerah, masyarakat sejahtera pemerintah maju,” katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1715 seconds (0.1#10.140)