Faktor SDM dalam Pemulihan Ekonomi Nasional

Rabu, 01 Juli 2020 - 06:00 WIB
loading...
A A A
Kata kuncinya hanya menyediakan dua opsi: berubah atau mati. Jika hanya ada dua pilihan tersebut di depan setiap orang, dia akan memaksakan seluruh potensi dan kapasitasnya keluar dari zona yang telah bertahun-tahun dihidupinya. Sejarah telah menunjukkan, dalam situasi dan ekosistem yang berubah dengan drastis dan berskala besar, hanya mereka yang mampu berubah dan beradaptasi secara cepatlah yang akan dapat bertahan hidup dan lolos dari terjangan kematian. Itulah hukum besi sejarah yang sudah terbukti selama ratusan, bahkan ribuan tahun.

Ketiadaan opsi lain, kecuali berubah atau mati, memaksa setiap orang untuk mencari upaya penyelamatan. Apabila kesadaran tersebut mampu dikonsolidasikan ke level yang lebih tinggi, yaitu organisasi, tidak ada pilihan lain juga bagi setiap organisasi untuk melakukan kolaborasi bersama-sama antara satu organisasi dengan organisasi lain.

Betul bahwa antara satu organisasi dengan organisasi lainnya akan ada kompetisi untuk masuk dalam arus besar pemulihan ekonomi nasional. Betul juga bahwa antara satu organisasi dengan organisasi lain akan ada kecenderungan untuk saling mematikan. Tetapi, harus ada kesadaran bersama bahwa kompetisi yang saling mematikan tidak akan membawa upaya pemulihan berjalan sesuai keinginan. Ia justru akan membawa kerusakan yang lebih besar dengan risiko korban yang juga lebih besar.

Karena itu, semangat kolaborasi antara satu organisasi korporasi atau birokrasi dengan organisasi yang lain harus diletakkan pula sebagai satu-satunya pilihan yang paling mungkin. Model dua tingkat, yaitu pembentukan kesadaran baru pada level individu dan organisasi dalam pemulihan ekonomi nasional akan menentukan berhasil tidaknya upaya kita bersama keluar dari krisis/pandemi yang dikhawatirkan masih akan berlangsung panjang tersebut.
(ras)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1182 seconds (0.1#10.140)