Capaian Vaksin Booster Masih Rendah, Satgas Ingatkan Pentingnya Kekebalan Komunal

Rabu, 17 Agustus 2022 - 17:12 WIB
loading...
Capaian Vaksin Booster Masih Rendah, Satgas Ingatkan Pentingnya Kekebalan Komunal
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Hery Trianto mengingatkan pentingnya kekebalan komunal dari pandemi agar angka kasus Covid-19 bisa terus ditekan. Foto/Tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan pentingnya kekebalan komunal dari pandemi agar angka kasus Covid-19 bisa terus ditekan. Salah satu langkah meningkatkan kekebalan komunal yaitu mengikuti semua tahapan vaksinasi Covid-19 .

Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Hery Trianto mengungkapkan bahwa 98,5 persen masyarakat Indonesia saat ini sudah memiliki imunitas Covid-19. Hal tersebut membuat percaya diri bisa melewati pandemi ini sehingga Indonesia punya kekebalan komunal.

Namun, dia pun mengingatkan pentingnya mengikuti vaksinasi booster agar kebal terhadap berbagai varian virus yang mungkin terus bermutasi. "Walaupun kasus harian 5.000 orang dan angka kematian 20 orang, menunjukkan pandemi terkendali, tapi kita tatap harus bersama sama menjaga lindungi tubuh kita, yaitu melakukan booster dan vaksin keempat. Sehingga ketika imunitas tubuh dan lingkungan kita bisa kuat," kata Hery Trianto pada Webinar Insan Sehat Indonesia Kuat, Rabu (17/8/2022).





Dia menjelaskan, saat ini pemerintah terus menggencarkan upaya untuk melakukan vaksinasi booster. Namun saat ini angka pencapaiannya baru 50 juta orang.

Masih diperlukan upaya kuat mendorong masyarakat agar mau melakukan vaksin booster. Apalagi, saat ini pemerintah juga telah mulai melakukan vaksin booster kedua bagi tenaga kesehatan.

Lebih lanjut dia mengatakan, pandemi yang terjadi hampir dua tahun lamanya telah membawa banyak perubahan bagi masyarakat, termasuk pola hidup sehat. Bagaimana ketika aktivitas terbatas di rumah, namun dituntut tetap sehat dengan olahraga sendiri.

"Dua tahun terakhir banyak yang berubah, kita dipaksa berubah mengikuti kondisi saat pandemi. Kita seperti berhadapan dengan kasus naik turun dan yang berimbas pada banyak kebijakan, ini menjadi pembelajaran. Dua tahun kita juga beradaptasi dengan perilaku hidup sehat,” katanya.

Selain masalah pandemi, tantangan ke depan yang perlu diatasi adalah stunting agar Indonesia kuat. “Jangan sampai karena masalah kualitas SDM, bisa mempengaruhi modal demografi Indonesia tidak bisa menjadi negara maju,” pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1126 seconds (0.1#10.140)