Sejarah Masyumi, Partai Terbesar Ke-2 di Masa Jayanya yang Dibubarkan Orde Lama
loading...
A
A
A
Pada tahun 1952 NU memilih untuk keluar karena telah merasa tidak nyaman dengan adanya perubahan Majelis Suryo menjadi badan penasehat, sehingga kedudukan NU tidak seimbang bila dijajarkan dengan yang lainnya.
Baca juga : Partai Masyumi Kembali Bangkit, Begini Sejarahnya
Bubarnya Masyumi ini diduga sempat terlibat dengan gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di tahun 1958.
PRRI dikabarkan melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan Indonesia. Melihat hal ini Presiden Soekarno mengeluarkan peringatan pada 5 September 1958 mengenai larangan terhadap sejumlah partai politik atau organisasi, termasuk Masyumi, di Tapanuli, Sumatera Barat, Riau, serta Sulawesi Utara dan Tengah.
Soekarno juga sempat mengungkapkan bahwa partai politik di Indonesia tidak perlu terlalu banyak karena dapat membingungkan rakyat.
Ucapan inilah yang pada akhirnya menuntaskan Masyumi pada tanggal 13 September 1960 demi menghindari label partai terlarang.
Baca juga : Partai Masyumi Kembali Bangkit, Begini Sejarahnya
Bubarnya Masyumi ini diduga sempat terlibat dengan gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di tahun 1958.
PRRI dikabarkan melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan Indonesia. Melihat hal ini Presiden Soekarno mengeluarkan peringatan pada 5 September 1958 mengenai larangan terhadap sejumlah partai politik atau organisasi, termasuk Masyumi, di Tapanuli, Sumatera Barat, Riau, serta Sulawesi Utara dan Tengah.
Soekarno juga sempat mengungkapkan bahwa partai politik di Indonesia tidak perlu terlalu banyak karena dapat membingungkan rakyat.
Ucapan inilah yang pada akhirnya menuntaskan Masyumi pada tanggal 13 September 1960 demi menghindari label partai terlarang.
(bim)