Sejarah Masyumi, Partai Terbesar Ke-2 di Masa Jayanya yang Dibubarkan Orde Lama

Selasa, 16 Agustus 2022 - 13:42 WIB
loading...
Sejarah Masyumi, Partai Terbesar Ke-2 di Masa Jayanya yang Dibubarkan Orde Lama
Masyumi sempat masuk menjadi jajaran partai besar yang ada di Indonesia. Foto DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Masyumi sempat masuk menjadi jajaran partai besar yang ada di Indonesia. Partai yang dibentuk pada masa jajahan Jepang ini dibubarkan oleh Ir Soekarno setelah kemerdekaan.

Dikutip dari laman resmi partaimasyumi, Masyumi didirikan pada 24 Oktober 1943. Tujuannya untuk menggantikan Madjlisul Islamil A’laa Indonesia (MIAI) sebagai penaung berbagai organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), dan lainnya.

Baca juga : Masyumi Reborn dan Partai Ummat Bakal Bersinergi

Hal ini dilakukan oleh Jepang karena membutuhkan suatu badan untuk menggalang dukungan masyarakat Indonesia melalui lembaga islam.

Selain itu Masyumi juga terbentuk akibat kegagalan Jepang untuk mendapatkan dukungan dari kalangan nasionalis.

Keputusan untuk memberikan nama Masyumi sebagai nama partai diambil dalam Kongres Umat Islam yang diselenggarakan di Gedung Madrasah Mu'allimin Yogyakarta.

Masyumi barulah ditetapkan sebagai partai politik pada tanggal 7-9 November 1945. Dalam kongres pertamanya berisikan tentang deklarasi menjadi salah satu partai politik di Indonesia.

Sehingga Masyumi sudah bukan lagi merupakan organisasi yang menghimpun organisasi Islam di Indonesia.

Maklumat 3 November 1945 yang berisikan tentang anjuran pendirian partai politik menjadi penyebab Masyumi berpindah haluan.

Setelah itu perkembangan partai ini semakin pesat dengan bergabungnya berbagai organisasi Islam seperti Persatuan Umat Islam dan Perikatan Umat Islam, Persatuan Islam di Bandung, serta Jami’ah Al-Washliyah, Al-Ittihadiyah di Sumatera Utara hingga Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA), Al-Irsyad, Mathul Anwar, Nahdlatul Wathan, dan lainnya.

Pada tahun 1952 NU memilih untuk keluar karena telah merasa tidak nyaman dengan adanya perubahan Majelis Suryo menjadi badan penasehat, sehingga kedudukan NU tidak seimbang bila dijajarkan dengan yang lainnya.

Baca juga : Partai Masyumi Kembali Bangkit, Begini Sejarahnya

Bubarnya Masyumi ini diduga sempat terlibat dengan gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di tahun 1958.

PRRI dikabarkan melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan Indonesia. Melihat hal ini Presiden Soekarno mengeluarkan peringatan pada 5 September 1958 mengenai larangan terhadap sejumlah partai politik atau organisasi, termasuk Masyumi, di Tapanuli, Sumatera Barat, Riau, serta Sulawesi Utara dan Tengah.

Soekarno juga sempat mengungkapkan bahwa partai politik di Indonesia tidak perlu terlalu banyak karena dapat membingungkan rakyat.

Ucapan inilah yang pada akhirnya menuntaskan Masyumi pada tanggal 13 September 1960 demi menghindari label partai terlarang.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2298 seconds (0.1#10.140)