Periksa 15 HP, Komnas HAM Sisir Percakapan WA Grup Ajudan Irjen Ferdy Sambo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) telah memeriksa hasil digital forensik kepada Tim Siber Bareskrim Polri untuk mendapatkan hasil barang bukti raw material hingga jejak percakapan pada 15 handphone (HP).
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, pihaknya akan menyisir dari data-data yang tengah didapatkan dari 15 HP tersebut. "Setelah itu, nanti Tim Komnas HAM mengumpulkan semua dari bahan bahan pertama, kedua, dan diberikan yang tadi itu. Yang ketiga kami akan analisis internal setelah itu kami baru bisa membuat beberapa kesimpulan," ujar Taufan di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2022).
Menurut Taufan, dari 15 ponsel yang berhasil didapatkan dari penyidik sejak 18 Juli lalu membuat teka-teki kematian Brigadir J alias Brigadir Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat kian menemukan titik terang. "Hari ini segera tim Komnas HAM akan menganalisis itu, dalam satu dua hari akan ada kesimpulan-kesimpulan, tapi memang banyak data-data yang menurut kita terangnya masalah," ungkapnya.
Kendati demikian, Taufan enggan menyebut secara rinci yang telah didapatkan. Yang pasti, kata Taufan, pihaknya akan mendalami berbagai raw material termasuk percakapan grup WA ajudan Ferdy Sambo.
"Iya (percakapan Grup WA Ajudan) itu nanti kita periksa makanya saya bilang kumpul dulu sesi satu sudah, sesi dua sudah, hari ini sesu tiga setengah enggak sepanjang kemarin. Seluruhnya materi itu akani analisis dalam satu dua hari baru ada kesimpulan. Kan RAW material yang kita ambil. Baru dia harus jelasin, ini dari mana dari mana," tuturnya.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, dengan adanya lima HP yang sudah diberikan tadi, membuat total 15 HP sudah dikantongi Komnas HAM. Sehingga, dia telah memastikan memiliki kerangka kasus yang membuat terangnya peristiwa.
"Lima handphone yang belum ya itu tadi dijelaskan cukup lumayan kemudian raw materialnya kami dapatkan yang itu semakin membuat terangnya peristiwa, semakin detail. Sehingga Kami, seandainya kami tidak dalam waktu tidak terlalu lama harus ke TKP kami sudah punya kerangka, khususnya temuan dari siber," paparnya.
Sebelumnya, Komnas HAM berharap agar rekaman CCTV dan alat komunikasi dari para ajudan dan Brigadir J dapat ditemukan. Hal ini untuk mencocokkan temuan yang didapatkan oleh Komnas HAM dari berbagai alat bukti dan informasi yang didapatkan.
Terlebih, dari pemeriksaan Jumat yang lalu, didapatkan informasi ada WhatsApp grup di kalangan ajudan Ferdy Sambo. "Ini akan kita uji dengan CCTV (temuan Komnas HAM). Tadi saya katakan. Apalagi selain itu? Alat komunikasinya, alat komunikasinya itu kan gini, contoh ya, mereka bilang ada WA grup. Kami ingin tau di WA grup ini kalian ngomong apa, kan begitu," jelas Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik kepada wartawan, Senin (8/8/2022).
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, pihaknya akan menyisir dari data-data yang tengah didapatkan dari 15 HP tersebut. "Setelah itu, nanti Tim Komnas HAM mengumpulkan semua dari bahan bahan pertama, kedua, dan diberikan yang tadi itu. Yang ketiga kami akan analisis internal setelah itu kami baru bisa membuat beberapa kesimpulan," ujar Taufan di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2022).
Menurut Taufan, dari 15 ponsel yang berhasil didapatkan dari penyidik sejak 18 Juli lalu membuat teka-teki kematian Brigadir J alias Brigadir Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat kian menemukan titik terang. "Hari ini segera tim Komnas HAM akan menganalisis itu, dalam satu dua hari akan ada kesimpulan-kesimpulan, tapi memang banyak data-data yang menurut kita terangnya masalah," ungkapnya.
Kendati demikian, Taufan enggan menyebut secara rinci yang telah didapatkan. Yang pasti, kata Taufan, pihaknya akan mendalami berbagai raw material termasuk percakapan grup WA ajudan Ferdy Sambo.
"Iya (percakapan Grup WA Ajudan) itu nanti kita periksa makanya saya bilang kumpul dulu sesi satu sudah, sesi dua sudah, hari ini sesu tiga setengah enggak sepanjang kemarin. Seluruhnya materi itu akani analisis dalam satu dua hari baru ada kesimpulan. Kan RAW material yang kita ambil. Baru dia harus jelasin, ini dari mana dari mana," tuturnya.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, dengan adanya lima HP yang sudah diberikan tadi, membuat total 15 HP sudah dikantongi Komnas HAM. Sehingga, dia telah memastikan memiliki kerangka kasus yang membuat terangnya peristiwa.
"Lima handphone yang belum ya itu tadi dijelaskan cukup lumayan kemudian raw materialnya kami dapatkan yang itu semakin membuat terangnya peristiwa, semakin detail. Sehingga Kami, seandainya kami tidak dalam waktu tidak terlalu lama harus ke TKP kami sudah punya kerangka, khususnya temuan dari siber," paparnya.
Sebelumnya, Komnas HAM berharap agar rekaman CCTV dan alat komunikasi dari para ajudan dan Brigadir J dapat ditemukan. Hal ini untuk mencocokkan temuan yang didapatkan oleh Komnas HAM dari berbagai alat bukti dan informasi yang didapatkan.
Terlebih, dari pemeriksaan Jumat yang lalu, didapatkan informasi ada WhatsApp grup di kalangan ajudan Ferdy Sambo. "Ini akan kita uji dengan CCTV (temuan Komnas HAM). Tadi saya katakan. Apalagi selain itu? Alat komunikasinya, alat komunikasinya itu kan gini, contoh ya, mereka bilang ada WA grup. Kami ingin tau di WA grup ini kalian ngomong apa, kan begitu," jelas Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik kepada wartawan, Senin (8/8/2022).
(rca)